Pangeran Mohammad Noor adalah tokoh penting asal Kalimantan Selatan yang berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan Indonesia. Lahir dari keluarga bangsawan Kesultanan Banjar pada 24 Juni 1901, ia menempuh pendidikan teknik di Technische Hoogeschool te Bandoeng dan aktif dalam organisasi pergerakan seperti Jong Islamieten Bond.
Setelah Indonesia merdeka, ia diangkat sebagai Gubernur Kalimantan oleh Presiden Soekarno, memimpin perjuangan mempertahankan wilayah dari ancaman Belanda dengan membentuk pasukan MN 1001. Selain aktif di bidang politik, ia juga berjasa besar dalam pembangunan infrastruktur, terutama melalui proyek irigasi dan PLTA Riam Kanan yang mendukung ketahanan pangan dan pasokan listrik di Kalimantan Selatan.
Kariernya kemudian berlanjut sebagai Menteri Pekerjaan Umum pada 1956. Ia wafat pada 15 Januari 1979 dan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 2018 sebagai penghargaan atas dedikasinya terhadap bangsa dan daerah asalnya.
Simak kisah lengkap Pangeran Mohammad Noor pada artikel biografi yang telah kami tulis dengan judul “Mohammad Noor: Gubernur dan Bapak Pembangunan Kalimantan“.
Table of Contents
ToggleBiodata Mohammad Noor
Nama Lengkap | Ir. H. Pangeran Mohammad Noor |
Nama Kecil | Mohammad Noor |
Nama Lain | - |
Tempat, Lahir | Martapura, Hindia Belanda, 24 Juni 1901 |
Tempat, Wafat | Jakarta, Indonesia, 15 Januari 1979 (umur 77) |
Makam | Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta ( 15 Januari 1979 - 18 Juni 2010) Komplek Pemakaman Sultan Adam Martapura (dari 18 Juni 2010) |
Agama | Islam |
Suku | Banjar |
Bangsa | Indonesia |
Pekerjaan | Politikus |
Partai Politik | Masyumi |
Ayah | Pangeran Muhammad Ali |
Ibu | Ratu Intan binti Pangeran Kesuma Giri |
Isteri/Pasangan | Gusti Aminah binti Gusti Mohammad Abi |
Anak | Gusti Mansyuri Noor, Gusti Rizali Noor, Gusti Mazini Noor, Gusti Rusli Noor, Gusti (lahir dan meninggal di Jakarta), Gusti Darmawan Noor, Gusti Didi Noor, Gusti Hidayat Noor, Gusti Arifin Noor, Gusti Suriansyah Noor, dan Gusti Adi Darmansyah |
Riwayat Pendidikan Mohammad Noor
Jenjang Pendidikan | Nama Sekolah | Tahun |
---|---|---|
Sekolah Rakyat | Sekolah Rakyat di Kotabaru dan Amuntai | 1911 |
Hollandsch-Inlandsche School (HIS) | Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Banjarmasin | 1917 |
Hogere Burgerschool (HBS) | Hogere Burgerschool (HBS) Surabaya | 1923 |
Insinyur | Technische Hoogeschool (THS) | 1927 |
Karir Mohammad Noor
Instansi/Tempat | Jabatan | Masa Jabatan |
---|---|---|
Jong Islamieten Bon (JIB) | Anggota | 1925 |
Departement Verkeer & Waterstaat (Perhubungan dan Pengairan) Tegal, Jawa Tengah | Insinyur Sipil | 1 Juli 1927 |
Irrigatie Afd Brantas Malang Jawa Timur | Insinyur Sipil | 1927-1929 |
Depatement Burgerlijke Openbare Warken (BOW) Departemen Pekerjaan Umum | Insinyur Sipil | 1931-1933 |
Volksraad | Anggota | 1935-1939 |
Dewan Pertimbangan Agung Anggota 19 Agustus 1945 | Anggota | 19 Agustus 1945 |
Gubernur Kalimantan | Gubernur | 19 Agustus 1945-14 Agustus 1950 |
Dewan Perwakilan Rakyat Sementara | Anggota | 16 Agustus 1950-24 Maret 1956 |
Kabinet Ali Sastroamidjojo II | Menteri Pekerjaan Umum | 24 Maret 1956-14 Maret 1957 |
Kabinet Karya | Menteri Pekerjaan Umum | 9 April 1957-5 Juli 1959 |
Penghargaan
Penghargaan | Tahun | Keterangan |
---|---|---|
Pahlawan Nasional | 10 November 2018 | Keppres No 123/TK/Tahun 2018 |
PLTA Waduk Ir. H. Pangeran Muhammad Noor | Namanya diabadikan menjadi nama PLTA di Waduk Riam Kanan |
Kami berusaha untuk memberikan data yang akurat, jika kamu menemukan ada informasi yang keliru dan kurang tepat serta ingin menambahkan data dari tokoh ini disini silahkan hubungi kami melalui kolom Contact Us atau Komentar di bawah ini.
Kami sangat berterimakasih atas setiap masukan yang kamu berikan, karena itu akan meningkatkan kualitas data yang kami berikan ini. Terima kasih atas dukungan dan kerjasama nya.
Salam dari Arsip Manusia