Kabinet Kerja (2014–2019) pimpinan Jokowi-JK fokus pada profesionalisme, dengan beberapa reshuffle untuk meningkatkan kinerja dan integritas pemerintahan.
Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014) dipimpin oleh Presiden SBY. Terbentuk dari usulan partai politik pendukungnya. Beberapa pergantian menteri terjadi selama masa jabatannya.
Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009), di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengalami dua kali perombakan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja pemerintahan.
Kabinet Gotong Royong (2001-2004) di bawah Presiden Megawati fokus pada persatuan bangsa, reformasi, ekonomi rakyat, penegakan hukum, politik luar negeri bebas aktif, dan Pemilu 2004.
Kabinet Persatuan Nasional dipimpin oleh Abdurrahman Wahid, menghadapi tantangan besar namun berusaha membawa reformasi dan demokrasi di Indonesia pada 1999-2001.
Kabinet Reformasi Pembangunan, dibentuk di bawah B.J. Habibie, memulai tugasnya pada 23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.
"Kabinet Pembangunan VII: singkat, berlangsung selama krisis ekonomi 1998. Mundurnya 14 menteri dan tekanan massa mengakhiri masa jabatan Soeharto."
Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) di bawah Presiden Soeharto fokus pada Panca Krida: pembangunan nasional, disiplin, kepemimpinan, politik luar negeri, dan pemilu 1997.
Kabinet Pembangunan V: Terbentuk pada 21 Maret 1988, masa bakti hingga 17 Maret 1993. Melakukan lima poin utama: kontinuitas pembangunan, penguatan disiplin, pengamalan Pancasila, politik luar negeri, dan pemilu 1992.
Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) mengutamakan pembangunan ekonomi, politik, dan sosial di Indonesia, dengan fokus pada swasembada pangan.
Jenderal Abdul Haris Nasution, lahir pada 3 Desember 1918, adalah sosok kunci dalam sejarah Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.