Kabinet Burhanuddin Harahap dibentuk pada tahun 1955 dan berakhir pada tahun 1956, menandai periode penting dalam sejarah politik Indonesia.
Salah satu pencapaian luar biasa dari kepemimpinan Perdana Menteri Burhanuddin adalah penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pertama di Tanah Air.
Dalam masa mudanya, Burhanuddin Harahap aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, terlibat dalam organisasi-organisasi seperti Jong Islamieten Bond (JIB), Student Islam Studi Club (SIS), dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Islam (PPPI).
Setelah kemerdekaan, Burhanuddin terjun ke dalam karir politik, mulai dari Badan Pekerja Komite Nasional Pusat bersama Mr. Assaat. Pada tahun 1946, ia bergabung dengan Partai Masyumi, di mana karir politiknya dimulai.
Kehadiran Burhanuddin di kancah politik semakin bersinar ketika ia bergabung dengan Masyumi. Pada saat sistem pemerintahan Indonesia berubah menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS), Burhanuddin dipercayakan sebagai salah satu wakil dari Masyumi di parlemen, peran yang ia lanjutkan hingga Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.
Susunan Kabinet Burhanuddin Harahap
Jabatan | Foto | Pejabat | Waktu Menjabat | Partai |
---|---|---|---|---|
Presiden | ![]() | Ir. Soekarno | 18 Agustus 1945 – 12 Maret 1967 | ![]() |
Wakil Presiden | ![]() | Mohammad Hatta | 18 Agustus 1945 – 1 Desember 1956 | ![]() |
Perdana Menteri | Burhanuddin Harahap | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Wakil Perdana Menteri I | R. Djanu Ismadi | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Wakil Perdana Menteri II | Harsono Tjokroaminoto | 12 Agustus 1955 – 18 Januari 1956 | ![]() |
|
Menteri Luar Negeri | Ide Anak Agung Gde Agung | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ||
Menteri Dalam Negeri | R. Sunarjo | 12 Agustus 1955 – 19 Januari 1956 | ![]() |
|
Menteri Dalam Negeri (ad interim) | Pandji Suroso | 19 Januari 1956 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Pertahanan | Burhanuddin Harahap | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Kehakiman | Lukman Wiriadinata | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Penerangan | Sjamsuddin Sutan Makmur | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Keuangan | ![]() | Soemitro Djojohadikoesoemo | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
Menteri Perdagangan | ![]() | Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
Menteri Pertanian | Mohammad Sardjan | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Perhubungan | Frits Laoh | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Pekerjaan Umum | Pandji Suroso | 26 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Perburuhan | Iskandar Tedjasukmana | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Muda Perhubungan | Asraruddin | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Sosial | Soedibjo | 12 Agustus 1955 – 18 Januari 1956 | ![]() |
|
Menteri Sosial (ad interim) | Sutomo | 18 Januari 1956 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan | Soewandi Notokoesoemo | 26 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Agama | Muhammad Ilyas | 12 Agustus 1955 – 19 Januari 1956 | ![]() |
|
Menteri Agama (ad interim) | Mohammad Sardjan | 19 Januari 1956 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Kesehatan | ![]() | Johannes Leimena | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
Menteri Agraria | Gunawan | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Negara (Urusan Pertahanan) | Abdul Hakim Harahap | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Negara (Urusan Bekas Pejuang Bersenjata) | Sutomo | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
|
Menteri Negara | Comala Adjaib Nur | 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 | ![]() |
Table of Contents
ToggleProgram Kerja Kabinet Burhanuddin Harahap
Hanya dengan menambah dan menyempurnakan beberapa hal yang dianggap penting, Burhanuddin Harahap memperkuat program kerjanya selama menjabat sebagai perdana menteri.
Di bawah kepemimpinannya, Indonesia menyelenggarakan pemilihan umum pertama pada tahun 1955, sebuah langkah bersejarah. Selain itu, masa pemerintahannya juga ditandai oleh stabilitas ekonomi yang relatif baik bagi negara.
Secara komprehensif, program kerja Kabinet Burhanuddin Harahap adalah sebagai berikut:
- Memulihkan kewibawaan (Gezag) moral pemerintah serta membangun kepercayaan dari Angkatan Darat dan masyarakat terhadap pemerintahan.
- Melaksanakan pemilu sesuai rencana yang telah ditetapkan, serta mempercepat pembentukan Parlemen baru.
- Menyelesaikan pembentukan perundang-undangan terkait desentralisasi secepat mungkin dalam tahun 1955.
- Mengurangi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap inflasi.
- Melakukan tindakan tegas dalam memberantas korupsi.
Akhir Kabinet Burhanuddin Harahap
Secara keseluruhan, kabinet Burhanuddin Harahap berhasil dalam mengimplementasikan program-program kerja yang telah direncanakan sebelumnya.
Salah satu prestasi terbesarnya adalah berhasil menyelenggarakan pemilu pertama dalam sejarah Indonesia pada tahun 1955.
Situasi sosial politik pada masa kepemimpinannya dianggap kondusif karena tidak ada konflik besar yang terjadi. Keadaan ekonomi juga cukup stabil, terutama berkat kebijakan anti korupsi yang diterapkan oleh pemerintahannya yang membantu mengendalikan situasi ekonomi negara.
Namun, kejatuhan kabinet Burhanuddin Harahap mulai terlihat ketika ia memilih pendekatan diplomasi untuk menangani masalah Irian Barat. Keputusan tersebut memicu gelombang protes dari Soekarno dan beberapa partai politik.
Pada akhirnya, pada tanggal 2 Maret 1956, saat sidang DPR, Burhanuddin Harahap mengumumkan niatnya untuk mundur dari jabatannya pada 3 Maret 1956.
Pada tanggal tersebut, mandat dari Burhanuddin Harahap diserahkan kepada Presiden Soekarno, dan kabinetnya secara resmi mengundurkan diri.