Bintang Mahaputera Utama, tanda kehormatan ketiga, diberikan pada mereka yang berjasa bagi Indonesia. Bentuknya berubah sejak 1972.
Bintang Mahaputera Adipradana diberikan dalam bentuk selempang setelah 1972. Sebelumnya, bentuknya adalah kalung.
Bintang Mahaputera Adipurna adalah tanda kehormatan tingkat tertinggi dari Bintang Mahaputera, diberikan kepada mereka yang berjasa dalam memajukan negara.
Bintang Mahaputera adalah tanda kehormatan tertinggi kedua di Indonesia, dibentuk pada 1959, diberikan kepada mereka yang berjasa bagi negara.
Bintang Republik Indonesia Nararya, penghargaan terakhir, diberikan kepada yang menjaga keutuhan NKRI. Perubahan bentuk dan penampilan sejak 1972
Bintang Republik Indonesia Pratama, kelas IV, dulu lencana digantung, sekarang selempang, diberikan atas jasa menjaga NKRI.
Bintang Republik Indonesia Utama kelas III diberikan pada individu yang menjaga integritas negara. Setelah 1972, dalam bentuk selempang; sebelumnya, sebagai lencana.
Bintang Republik Indonesia Adipradana: Tanda kehormatan kelas II diberikan sejak 1972. Sebelumnya berbentuk kalung, kini selempang. Patra, miniatur, dan piagam juga diberikan.
Bintang Republik Indonesia Adipurna: kelas tertinggi tanda kehormatan, diberikan pada mereka yang berjasa besar kepada NKRI, termasuk Presiden.
Bintang Republik Indonesia, diberikan kepada individu yang berjasa menjaga integritas dan kejayaan negara.
Jenderal Abdul Haris Nasution, lahir pada 3 Desember 1918, adalah sosok kunci dalam sejarah Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.