Want to Partnership with me? Book A Call

Popular Posts

  • All Post
  • Biografi
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
    •   Back
    • Pemimpin
    • Agama
    • Seniman
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Bintang
    • Satyalancana
    • Lencana Internasional
    •   Back
    • Perang
    • Pemberontakan
    • Konflik
    • Diplomasi
    •   Back
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    •   Back
    • Kabinet
    •   Back
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer

Categories

Edit Template

Kabinet Sjahrir III: Anggota, Program Kerja dan Kejatuhan Kabinet.

Kabinet Sjahrir III, yang dibentuk oleh Sjahrir pada tanggal 2 Oktober 1946, memasuki periode pemerintahan dengan tantangan besar. 


Meskipun Sjahrir telah menghadapi perlawanan dari musuh-musuhnya selama kepemimpinannya di Kabinet Sjahrir I dan II, Presiden Soekarno tetap mempercayakan tanggung jawab pembentukan kabinet ketiganya. 

Sayangnya, keberlangsungan Kabinet Sjahrir III hanya berumur delapan bulan, mengakhiri masa pemerintahan pada tanggal 27 Juni 1947.

Dalam formasi kabinet ini, tampaknya Masyumi, sebagai partai Islam, mendapatkan peran yang cukup signifikan, kendati hanya berbeda satu posisi dengan Partai Sosialis. 

Perubahan strategis terjadi, di mana posisi kunci seperti Menteri Dalam Negeri diberikan kepada M. Roem dari Masyumi, dan Menteri Luar Negeri dipercayakan kepada Agus Salim.

Meskipun Partai Sosialis masih memiliki kendali, terlihat bahwa posisi-posisi vital telah beralih ke tangan Masyumi. Sebagai contoh, Menteri Pertahanan diserahkan kepada Amir Sjarifuddin dari Partai Sosialis bersama dengan Harsono Tjokroaminoto dari PSII. 

Kelompok oposisi OPP, yang sebelumnya memainkan peran signifikan, kehilangan kursi dalam kabinet ini. Tokoh-tokoh seperti Tan Malaka, M Yamin, Iwa Kusumasumantri, A. Soebardjo, Soekarni, dan lainnya tidak diberikan tempat dalam keanggotaan kabinet tersebut.

Susunan Kabinet Sjahrir III

JabatanFotoPejabatWaktu MenjabatPartai
PresidenSoekarnoIr. Soekarno18 Agustus 1945 – 12 Maret 1967PNI
Wakil PresidenMohammad Hatta 500Mohammad Hatta18 Agustus 1945 – 1 Desember 1956Non Partai
Perdana MenteriSutan SjahrirSutan Sjahrir2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Partai Sosialis Indonesia (PSI)
Menteri Luar NegeriSutan SjahrirSutan Sjahrir2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Partai Sosialis Indonesia (PSI)
Menteri Muda Luar NegeriAgus SalimBiografi Agus Salim2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Non Partai
Menteri Dalam NegeriMohamad RoemMohammad Roem2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Masyumi
Menteri Muda Dalam NegeriWijono2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Partai Sosialis Indonesia (PSI)
Menteri KehakimanSusanto Tirtoprodjo2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947PNI
Menteri Muda KehakimanHadi2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Non Partai
Menteri KeuanganSjafruddin PrawiranegaraSjafruddin Prawiranegara2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Masyumi
Menteri Muda KeuanganLukman Hakim2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947PNI
Menteri KemakmuranAK GaniAdenan Kapau Gani2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947PNI
Menteri Muda KemakmuranJusuf Wibisono2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Masyumi
Menteri KesehatanDarma Setiawan2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Non Partai
Menteri Muda KesehatanJohannes LeimenaJohannes Leimena2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Partai Kristen Indonesia
Menteri Pendidikan dan KebudayaanSoewandi2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Non Partai
Menteri Muda Pendidikan dan KebudayaanGunarso2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Non Partai
Menteri SosialMaria Ulfah Santoso2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Non Partai
Menteri Muda SosialAbdoelmadjid Djojoadhiningrat2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Partai Sosialis Indonesia (PSI)
Menteri AgamaFaturrachman2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Masyumi
Menteri Keamanan RakyatAmir SjarifuddinAmir Sjarifuddin2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Partai Sosialis Indonesia (PSI)
Menteri Muda Keamanan RakyatHarsono Tjokroaminoto2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Masyumi
Menteri PeneranganMohammad NatsirMohammad Natsir2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Masyumi
Menteri Muda PeneranganAR Baswedan2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Non Partai
Menteri KomunikasiDjuanda Kartawidjaja (500x500)Djuanda Kartawidjaja2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Non Partai
Menteri Muda KomunikasiSetyadjit Soegondo2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Partai Buruh Indonesia (1955)
Menteri Pekerjaan UmumMartinus Putuhena2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Partai Kristen Indonesia
Menteri Muda Pekerjaan UmumHerling Laoh2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947PNI
Menteri NegaraHamengku Buwono IX2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Non Partai
Menteri NegaraWahid Hasyim2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Masyumi
Menteri Negara Urusan PemudaWikanaWikana2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Partai Komunis Indonesia
Menteri NegaraSudarsono2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Partai Sosialis Indonesia (PSI)
Menteri Negara Urusan PeranakanTan Po Gwan2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Non Partai
Menteri NegaraErnest Douwes DekerSetiabudi2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947Non Partai

Program Kerja Kabinet Sjahrir III

Meskipun program kerja Kabinet Sjahrir III tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan Kabinet Sjahrir II, beberapa pencapaian menonjol dapat dicatat. 

Pertama, kabinet ini berhasil menciptakan ejaan baru yang dikenal sebagai ejaan Suwandi, yang menggantikan ejaan Belanda. Langkah ini memiliki dampak penting dalam pembentukan identitas nasional Indonesia melalui bahasa.

Selanjutnya, Kabinet Sjahrir III meraih pengakuan de facto dari luar negeri, khususnya dari Timur Tengah. Mesir menjadi pelopor dengan memberikan pengakuan pada tanggal 10 Juni 1947, mengukuhkan posisi Indonesia di mata dunia internasional.

Selama masa pemerintahan ini, terjadi perundingan penting dengan Belanda pada tanggal 7 Oktober 1946. Pada tanggal 9 Oktober 1946, kesepakatan genjatan senjata berhasil dicapai dengan Inggris, menandakan langkah awal menuju perdamaian di antara pihak-pihak yang terlibat.

Salah satu tonggak penting adalah perundingan Linggar Jati pada tanggal 15 November 1946, yang kemudian ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947. Kesepakatan ini menjadi landasan untuk mengatasi ketegangan dan mencari solusi damai dalam menghadapi konflik yang melibatkan Indonesia dan Belanda.

Akhir Kabinet Sjahrir III

Meskipun Kabinet Sjahrir III berhasil mencapai beberapa keberhasilan, hal tersebut tidak berarti bahwa tantangan telah sirna, karena masih ada kelompok yang menentang perjanjian Linggar Jati. Tantangan ini menjadi cobaan yang harus diatasi oleh pemerintahan tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa kejatuhan Kabinet Sjahrir III tidak disebabkan oleh kelompok oposisi, tetapi oleh para pendukung Sjahrir sendiri, seperti Amir Sjarifuddin yang dikenal sebagai sayap kiri, beserta teman-temannya yang tidak setuju dengan adanya nota ultimatum dari Pemerintah Belanda. 

Nota ultimatum tersebut menuntut pembentukan Pemerintahan Peralihan. Ironisnya, kejatuhan Kabinet Sjahrir III terjadi pada tanggal 27 Juni 1947, yang persis setahun setelah penculikan Sutan Sjahrir.

Hal ini menggambarkan bahwa ketegangan dan perpecahan internal dalam pemerintahan sendiri dapat menjadi faktor penentu keberhasilan atau kegagalan suatu kabinet. 

Meskipun adanya pencapaian positif, tetap diperlukan upaya untuk meredakan perbedaan pandangan di antara para pemimpin yang pada akhirnya berujung pada kejatuhan kabinet tersebut.

Share Article:

arsipmanusia.com

Writer & Blogger

Considered an invitation do introduced sufficient understood instrument it. Of decisively friendship in as collecting at. No affixed be husband ye females brother garrets proceed. Least child who seven happy yet balls young. Discovery sweetness principle discourse shameless bed one excellent. Sentiments of surrounded friendship dispatched connection is he. Me or produce besides hastily up as pleased. 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baru Terbit

  • All Post
  • Biografi
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
    •   Back
    • Pemimpin
    • Agama
    • Seniman
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Bintang
    • Satyalancana
    • Lencana Internasional
    •   Back
    • Perang
    • Pemberontakan
    • Konflik
    • Diplomasi
    •   Back
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    •   Back
    • Kabinet
    •   Back
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer

Jenderal AH Nasution

Jenderal Abdul Haris Nasution, lahir pada 3 Desember 1918, adalah sosok kunci dalam sejarah Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template
Tombol Provinsi Indonesia
Scroll to Top