Pada tanggal 10 Juli 1959, Kabinet Kerja I mulai dibentuk di Indonesia karena situasi politik yang genting di dalam negeri. Ir. Soekarno menjabat sebagai Perdana Menteri sekaligus Presiden, dan pembentukan kabinet ini berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 153 tahun 1959.
Terbentuknya Kabinet Kerja I terkait dengan kegagalan Konstituante hasil pemilu 1955 meskipun sudah berlangsung dari tahun 1956 hingga 1959. Saat itu, persaingan antara 30 partai politik sangat ketat dan berdampak pada kemunduran perekonomian.
Melihat situasi yang semakin memburuk, Kabinet Djuanda, Dewan Nasional, dan Angkatan Bersenjata (ABRI) berupaya mencari solusi dengan melakukan intervensi.
Pada tanggal 22 April 1959, intervensi dilakukan. Presiden Soekarno, Ketua Dewan Nasional, seluruh anggota kabinet Djuanda, dan pimpinan ABRI berkumpul di Bandung.
Presiden Soekarno kemudian menyampaikan pidato di hadapan 464 anggota Konstituante yang hadir, mengkritik stagnasi kerja Konstituante selama hampir dua setengah tahun dan mendesak agar usulan pemerintah untuk kembali ke UUD 1945 disetujui segera.
Di dalam negeri, perdebatan terus berlanjut di Konstituante, di mana PKI dan PNI menerima usulan untuk kembali ke UUD 1945, namun Partai Masyumi menolak.
Kepala Staf Angkatan Darat yang pada saat itu memiliki kekuasaan darurat, dengan persetujuan Perdana Menteri, akhirnya menghentikan sementara kegiatan politik.
Pada tanggal 3 Juli 1959, sidang kabinet diadakan di Istana Bogor yang dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat dan Ketua Mahkamah Agung, dengan tujuan merumuskan Dekrit berdasarkan hukum darurat negara.
Dua hari kemudian, pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno membubarkan Konstituante dalam sebuah upacara singkat selama 15 menit.
Presiden Soekarno juga mengumumkan Dekrit Presiden tentang kembalinya UUD 1945. Setelah membubarkan Konstituante, Soekarno kemudian membubarkan Kabinet Djuanda pada tanggal 10 Juli 1959 dan membentuk Kabinet Kerja I yang dipimpin olehnya sendiri sebagai Perdana Menteri.
Table of Contents
ToggleSusunan Kabinet Kerja I
Jabatan | Foto | Pejabat | Waktu Menjabat | Partai |
---|---|---|---|---|
Presiden | Soekarno | 18 Agustus 1945 – 12 Maret 1967 | ||
Perdana Menteri | Soekarno | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Pertama | Djuanda Kartawidjaja | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Wakil Menteri Pertama | Johannes Leimena | 27 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Keamanan dan Pertahanan | Abdul Haris Nasution | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Keuangan | Djuanda Kartawidjaja | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Produksi | Dadang Suprajogi | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Distribusi | Johannes Leimena | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Pembangunan | Chaerul Saleh | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Kesejahteraan Rakyat | Muljadi Djojomartono | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Luar Negeri | Subandrio | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah | Ipik Gandamana | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Sosial Kulturil (dihapuskan sejak 30 Juli 1959) | Mohammad Yamin | 10 Juli 1959 – 30 Juli 1959 | ||
Menteri Muda Penerangan | Maladi | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Pendidikan, Pengajaran & Kebudayaan | Prijono | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Pertahanan | Hidajat Martaatmadja | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Kehakiman | Sahardjo | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Kepolisian | Soekanto Tjokrodiatmodjo | 10 Juli 1959 – 15 Desember 1959 | ||
Menteri Muda Kepolisian | Soekarno Djojonegoro | 31 Desember 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Veteran | Sambas Atmadinata | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Keuangan | Notohamiprodjo | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Pertanian | Abdul Azis Saleh | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Pekerjaan Umum dan Tenaga | Sardjono Dipokusumo | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Perburuhan | Ahem Erningpradja | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Perhubungan Laut | Abdulmutalib Danuningrat | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon | Djatikoesoemo | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Perhubungan Udara | R. Iskandar | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Perdagangan | Arifin Harahap | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Perindustrian Rakyat | Soeharto Sastrosoeyoso | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Agraria | Sadjarwo Djarwonagoro | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa | Achmadi Hadisoemarto | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Perindustrian Dasar dan Pertambangan | Chaerul Saleh | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Kesehatan | Satrio | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Agama | Wahib Wahab | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Sosial | Muljadi Djojomartono | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Urusan Pengerahan Tenaga Rakyat | Soedibjo | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Urusan Pengerahan Tenaga Rakyat | Soedjono | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Penghubung dengan Dewan Perwakilan Rakyat & Majelis Permusyawaratan Rakyat | W.J. Rumambi | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Menteri Muda Penghubung dengan Alim Ulama | Abdul Fattah Jasin | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Kepala Staf Angkatan Darat | Abdul Haris Nasution | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Kepala Staf Angkatan Laut | R.E. Martadinata | 25 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Kepala Staf Angkatan Udara | Soerjadi Soerjadarma | 10 Juli 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Kepala Kepolisian Negara | Soekanto Tjokrodiatmodjo | 10 Juli 1959 – 15 Desember 1959 | ||
Kepala Kepolisian Negara | Soekarno Djojonegoro | 31 Desember 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Jaksa Agung (ad-interim) | Gatot Taroenamihardja | 10 Juli 1959 – 22 September 1959 | ||
Jaksa Agung (ad-interim) | Zainal Abidin | 22 September 1959 – 31 Desember 1959 | ||
Jaksa Agung | R. Goenawan | 31 Desember 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung | Roeslan Abdulgani | 15 Agustus 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Ketua Dewan Perancang Nasional merangkap Menteri Inti Urusan Khusus | Mohammad Yamin | 15 Agustus 1959 18 Februari 1960 | ||
Penasehat Hukum Presiden / Perdana Menteri | Wirjono Prodjodikoro | 1 Agustus 1959 – 18 Februari 1960 | ||
Ketua Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara | Sri Sultan Hamengkubuwana IX | 15 Agustus 1959 – 18 Februari 1960 |
Program Kerja Kabinet Kerja I
Berikut adalah program-program dari Kabinet Kerja:
- Memperbaiki kebutuhan sandang dan pangan rakyat dengan segera.
- Menjaga keamanan bagi rakyat dan negara.
- Melanjutkan perjuangan melawan dominasi ekonomi dan politik asing, seperti yang terjadi di Irian Barat.