Want to Partnership with me? Book A Call

Popular Posts

  • All Post
  • Biografi
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
    •   Back
    • Pemimpin
    • Agama
    • Seniman
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Bintang
    • Satyalancana
    • Lencana Internasional
    •   Back
    • Perang
    • Pemberontakan
    • Konflik
    • Diplomasi
    •   Back
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    •   Back
    • Kabinet
    •   Back
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer

Categories

Edit Template

Otto Iskandardinata: Si Jalak Harupat, Vokal Terhadap Tindakan Penjajahan

Otto Iskandardinata atau yang juga dikenal dengan julukan Si Jalak Harupat, ia merupakan seroang pejuang dan pahlawan nasional yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. 

Kelahiran dan Pendidikan

Otto Iskandardinata lahir di Bojongsoang, Kabupaten Bandung pada tanggal 31 Maret 1897. Ayahnya, Haji Rachmat Adam, merupakan seorang kepala desa Bojongsoang yang masi keturunan bangsawan Sunda yang bernama Nataatmaja. Karena posisi ayahnya dan status bangsawan, membuatnya mendapatkan hak akses ke Pendidikan yang lebih baik.

Otto Iskandardinata memulai Pendidikan formalnya di Holland Inlandsche School (HIS) Bandung, setelah menyelesaikan pendidikannya di HIS, ia melanjutkan ke Kweekschool Onderbouw (Sekolah Guru bagian pertama) Bandung. Kemudian, ia melanjutkan sekolahnya ke Hogere Kwekschool (Sekolah Guru Atas) Purworejo.

Selama bersekolah, Otto Iskandardinata terkenal dengan keceredasannya, selain itu ia juga dienal dengan nyalinya yang besar dan selalu berterus terang, terutama Ketika ia mengungkapkan pikirannya.

Karena karakternya yang tidak suka basa-basi dan selalu berterus terang, Otto Iskandardinata dijuluki sebagai Si Jalak Harupat. Si Jalak Harupat merupakan sebutan untuk ayam jantan yang sangat kuat dan pemberani serta memiliki suara yang nyaring.

Julukan Si Jalak Harupat disematkan kepada Otto Iskandardinata karena keberaniannya dalam menyampaikan pendapat dan mengecam Belanda Ketika ia menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat).

Perjuangan dan Pergerakan

Otto Iskandardinata aktif dalam pergerakan nasional, Pada tahun 1921-1924, ia terpilih menjadi Wakil Ketua Boedi Oetomo cabang Bandung. Pada tahun 1924 ia dipilih Kembali menjadi Wakil Ketua Boedi Oetomo cabang Pekalongan. Karena Otto Iskandardinata aktif dalam kegiatan-kegiatan Boedi Oetomo, ia terpilih menjadi anggota Gemeenteraad (Dewan Kota) Pekalongan sebagai perwakilan Boedi Oetomo.

Selama menjadi anggota Gemeenteraad, Otto aktif dalam memperjuangkan kehidupan rakyat, ia suka memberikan kecaman dan gugatan kepada pemerintah saat itu. Karena hal itu, menyebabkan Otto berselisih dengan Residen Pekalongan. Otto yang mendapat dukungan anggota Gemeenteraad lainnya tidak mau kalah dan akhirnya residen Pekalongan dipindahkan ke residen lainnya.

Karena terlalu vokal terhadap pemerintah, kegiatan rapat yang dilakukan di rumah Otto selalu di intai oleh polisi reserse Belanda. Sutu Ketika dalam sebuah rapat, Otto mengajak masuk polisi reserse itu untuk mengikuti rapat, dalam rapat yang membahas tentang kemanusiaan dan perjuangan rakyat. Setelah itu, polisi reserse itu kemudian menemui Otto dan mengatakan keinginannya untuk bergabung dengan Boedi Oetomo.

Karena pengaruhnya yang cukup besar di masyarakat, Pemerintah Kolonial cemas. Pada tahun 1928, Otto Iskandardinata dipindahkan ke Jakarta.

Di Jakarta, Otto bekerja sebagai guru disekolah Muhammadiyah, ia juga tetap melanjutkan pergerakan politiknya. Otto menjadi anggota Paguyuban Pasundan, tidak lama kemudian ia menjadi Ketua nya. Selama dipimpinnya, Paguyuban Pasundan berhasil mendirikan sekolah bahkan Bank.

Pada tahun 1930, Otto Iskandardinata terpilih menjadi anggota Volksraad mewakili Paguyuban Pasundan. Sama seperti Ketika ia menjadi anggota Gemeenteraad, di Volksraad Otto juga vokal dalam memperjungkan hak-hak rakyat dan mengecam tindakan penjajahan Belanda. Otto sering sekali menyampaikan keinginannya untuk kemerdekaan Indonesia di sidang Volksraad. Karena terlalu vokal, Otto dikeluarkan dari Volksraad.

Pada Maret 1942, Pasukan Jepang sampai di Indonesia dan mendarat di beberapa tempat di Jawa, pasukan belanda tidak mampu menghadapi Jepang, sehingga mereka melarikan diri ke Australia. Sebelum itu Belanda mengajak para pemimpin dan pemuka masyarakat untuk ikut pergi, tetapi mereka menolak termasuk Otto Iskandardinata.

Otto Iskandardinata tidak dapat menolak Kerjasama dengan Jepang, walau sebenarnya ia tidak menyukai Pemerintahan Jepang. Otto bergabung dengan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh Soekarno, Hatta, Ki Hadjar Dewantara dan Mas Mansyur. 

Sejak tahun 1943, Jepang mengalami banyak kekalahan di dalam medan perang, hal itu membuat mereka merangkul rayat yang mereka jajah. Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada wilayah jajahannya untuk mendapat dukungan. Karena itu, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Otto Iskandardinata ikut menjadi anggotanya.

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu tanpa syarat, tiga hari setelah itu, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Keesokan harinya, tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidang untuk mengesahkan Undang-Undang Dasar. Pada malamnya, sidang membahas tentang Presiden dan Wakil Presiden, Otto Iskandardinata merupakan orang yang pertama yang mengusulkan Soekarno menjadi Presiden dan Mohammad Hatta menjadi Wakil Presiden, yang kemudian diterima oleh seluruh anggota BPUPKI secara aklamasi.

Otto Iskandardinata bergabung dalam Kabinet Presidential, Kabinet pertama setelah kemerdekaan Indonesia, Otto diangkat menjadi Menteri Negara. Otto juga ikut dalam membentuk BKR yang kemudian menjadi TKR yang akan menjadi ABRI dan TNI.

Akhir Hayat

Saat awal kemerdekaan, militer terbagi menjadi dua aliran secara garis besar yaitu, militer bekas didikan Jepang dan bekas didikan militer Belanda. Otto yang ingin menyatukan kedua kubu besar ini kedalam BKR. Karena penyatuan ini, banyak yang tidak menyukainya, yang akhirnya membuatnya terbunuh.

Pada hari Rabu, 19 Desember 1945, Sekelompok prajurit berpakaian serba hitam menculiknya. Mereka menggunakan truk mebawa Otto ke Desa Ketapang, Mauk, Tangerang, Banten. Otto Bersama tahanan lainnya disiksa hingga akhirnya dibunuh pada tanggal 20 Desember 1945, mayatnya dibuang ke laut. Hingga saat ini mayat Otto Iskandardinata tidak pernah ditemukan.

Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 20 Desember 1945 sebagai tanggal kematian Otto Iskandardinata, pemakaman secara simbolik dilakukan di Taman Bahagia, Lembang pada tanggal 21 Desember 1952. Peti Jenazah hanya diisi pasir dan air laut Pantai Mauk sebagai simbolis karena mayat Otto tidak ditemukan. Djuanda yang merupakan sahabat Otto menghadiri upacara pemakaman itu.

Pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada Otto Iskandardinata berdasarkan Surat Keppres No. 088/TK/TH. 1973, pada tanggal 6 November 1973. 

Sumber:

Kami ingin membuat pengalaman membaca kamu sebaik mungkin! Jika kamu menemukan informasi yang kurang tepat atau hilang dalam konten kami, kami sangat menghargai kontribusi kamu untuk memperbaikinya. 

Dengan kerjasama kamu, kami dapat memastikan bahwa setiap informasi yang kami bagikan akurat dan bermanfaat bagi semua pembaca kami. Jangan ragu untuk memberi tahu kami melalui kolom komentar di bawah setiap artikel atau melalui halaman Contact Us

Setiap masukan dari kamu sangat berarti bagi kami, dan kami selalu siap untuk meningkatkan kualitas layanan kami berkat kontribusi kamu. Terima kasih atas dukungan dan kerjasama kamu!

Share Article:

arsipmanusia.com

Writer & Blogger

Considered an invitation do introduced sufficient understood instrument it. Of decisively friendship in as collecting at. No affixed be husband ye females brother garrets proceed. Least child who seven happy yet balls young. Discovery sweetness principle discourse shameless bed one excellent. Sentiments of surrounded friendship dispatched connection is he. Me or produce besides hastily up as pleased. 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baru Terbit

  • All Post
  • Biografi
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
    •   Back
    • Pemimpin
    • Agama
    • Seniman
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Bintang
    • Satyalancana
    • Lencana Internasional
    •   Back
    • Perang
    • Pemberontakan
    • Konflik
    • Diplomasi
    •   Back
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    •   Back
    • Kabinet
    •   Back
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer

Jenderal AH Nasution

Jenderal Abdul Haris Nasution, lahir pada 3 Desember 1918, adalah sosok kunci dalam sejarah Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template
Tombol Provinsi Indonesia
Scroll to Top