Pemberontakan PRRI/PERMESTA mencerminkan ketidakpuasan daerah terhadap pusat. Pengalaman ini menekankan pentingnya desentralisasi dan keadilan pembangunan di Indonesia.
Tragedi Sampit 2001: Konflik etnis Dayak-Madura di Kalimantan Tengah, dipicu oleh ketegangan budaya dan ekonomi, menimbulkan korban jiwa dan perubahan demografi.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963-1966) dipicu oleh pembentukan Federasi Malaysia, berakhir dengan perdamaian pada 1966 setelah peran Jenderal Soeharto meredakan konflik.
Pemberontakan PKI Madiun 1948: Konflik politik besar dipimpin Musso dan Amir Sjarifuddin, berdampak signifikan pada politik, sosial, dan ekonomi Indonesia.
Perang Diponegoro: Konflik sengit antara Diponegoro dan Belanda di Jawa (1825-1830), memperkuat posisi Belanda di Jawa, memicu kebangkitan nasionalisme.
Puputan Margarana: Epik perlawanan Bali vs Belanda. Dipimpin I Gusti Ngurah Rai, pertempuran habis-habisan demi kemerdekaan Indonesia.
Pertempuran Ambarawa, simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia, terjadi antara TKR dan pasukan Sekutu Inggris, berlangsung 20 Nov - 15 Des 1945.
Perang Padri, 1803-1837, konflik antara faksi Padri dan Adat di Minangkabau. Padri ingin menerapkan Syariat, memicu perang saudara dan kolonial.
Pertempuran Laut Aru adalah konfrontasi militer antara Indonesia dan Belanda yang terjadi di wilayah Laut Arafura, Maluku, pada tanggal 15 Januari 1962.
Jenderal Abdul Haris Nasution, lahir pada 3 Desember 1918, adalah sosok kunci dalam sejarah Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.