Want to Partnership with me? Book A Call

Popular Posts

  • All Post
  • Biografi
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
    •   Back
    • Pemimpin
    • Agama
    • Seniman
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Bintang
    • Satyalancana
    • Lencana Internasional
    •   Back
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    •   Back
    • Kabinet
    •   Back
    • Perang
    • Pemberontakan
    • Konflik
    •   Back
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer

Categories

Edit Template

Kabinet Kerja I: Susunan dan Program Kerja

Pada tanggal 10 Juli 1959, Kabinet Kerja I mulai dibentuk di Indonesia karena situasi politik yang genting di dalam negeri. Ir. Soekarno menjabat sebagai Perdana Menteri sekaligus Presiden, dan pembentukan kabinet ini berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 153 tahun 1959.

Terbentuknya Kabinet Kerja I terkait dengan kegagalan Konstituante hasil pemilu 1955 meskipun sudah berlangsung dari tahun 1956 hingga 1959. Saat itu, persaingan antara 30 partai politik sangat ketat dan berdampak pada kemunduran perekonomian.

Melihat situasi yang semakin memburuk, Kabinet Djuanda, Dewan Nasional, dan Angkatan Bersenjata (ABRI) berupaya mencari solusi dengan melakukan intervensi.

Pada tanggal 22 April 1959, intervensi dilakukan. Presiden Soekarno, Ketua Dewan Nasional, seluruh anggota kabinet Djuanda, dan pimpinan ABRI berkumpul di Bandung.

Presiden Soekarno kemudian menyampaikan pidato di hadapan 464 anggota Konstituante yang hadir, mengkritik stagnasi kerja Konstituante selama hampir dua setengah tahun dan mendesak agar usulan pemerintah untuk kembali ke UUD 1945 disetujui segera.

Di dalam negeri, perdebatan terus berlanjut di Konstituante, di mana PKI dan PNI menerima usulan untuk kembali ke UUD 1945, namun Partai Masyumi menolak.

Kepala Staf Angkatan Darat yang pada saat itu memiliki kekuasaan darurat, dengan persetujuan Perdana Menteri, akhirnya menghentikan sementara kegiatan politik.

Pada tanggal 3 Juli 1959, sidang kabinet diadakan di Istana Bogor yang dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat dan Ketua Mahkamah Agung, dengan tujuan merumuskan Dekrit berdasarkan hukum darurat negara.

Dua hari kemudian, pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno membubarkan Konstituante dalam sebuah upacara singkat selama 15 menit.

Presiden Soekarno juga mengumumkan Dekrit Presiden tentang kembalinya UUD 1945. Setelah membubarkan Konstituante, Soekarno kemudian membubarkan Kabinet Djuanda pada tanggal 10 Juli 1959 dan membentuk Kabinet Kerja I yang dipimpin olehnya sendiri sebagai Perdana Menteri.

Susunan Kabinet Kerja I

JabatanFotoPejabatWaktu MenjabatPartai
PresidenSoekarnoSoekarno18 Agustus 1945 – 12 Maret 1967PNI
Perdana MenteriSoekarnoSoekarno10 Juli 1959 – 18 Februari 1960PNI
Menteri PertamaDjuanda Kartawidjaja (500x500)Djuanda Kartawidjaja10 Juli 1959 – 18 Februari 1960PNI
Wakil Menteri PertamaJohannes LeimenaJohannes Leimena27 Juli 1959 – 18 Februari 1960Partai Kristen Indonesia
Menteri Keamanan dan PertahananAH NasutionAbdul Haris Nasution10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
Menteri KeuanganDjuanda Kartawidjaja (500x500)Djuanda Kartawidjaja10 Juli 1959 – 18 Februari 1960PNI
Menteri ProduksiDadang Suprajogi10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Menteri DistribusiJohannes LeimenaJohannes Leimena10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Partai Kristen Indonesia
Menteri PembangunanChaerul SalehChaerul Saleh10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Partai Murba
Menteri Kesejahteraan RakyatMuljadi Djojomartono10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Menteri Luar NegeriSubandrio10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi DaerahIpik Gandamana10 Juli 1959 – 18 Februari 1960IPKI
Menteri Sosial Kulturil
(dihapuskan sejak 30 Juli 1959)
MOHAMMAD YAMIN Mohammad Yamin10 Juli 1959 – 30 Juli 1959Non Partai
Menteri Muda PeneranganMaladi10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Menteri Muda Pendidikan, Pengajaran & KebudayaanPrijono10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Partai Murba
Menteri Muda PertahananHidajat Martaatmadja10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
Menteri Muda KehakimanSahardjo10 Juli 1959 – 18 Februari 1960PNI
Menteri Muda KepolisianSoekanto Tjokrodiatmodjo10 Juli 1959 – 15 Desember 1959Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
Menteri Muda KepolisianSoekarno Djojonegoro31 Desember 1959 – 18 Februari 1960Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
Menteri Muda VeteranSambas Atmadinata10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Menteri Muda KeuanganNotohamiprodjo10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Menteri Muda PertanianAbdul Azis Saleh10 Juli 1959 – 18 Februari 1960IPKI
Menteri Muda Pekerjaan Umum dan TenagaSardjono Dipokusumo10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Partai Indonesia Raya (Parindra)
Menteri Muda PerburuhanAhem Erningpradja10 Juli 1959 – 18 Februari 1960PNI
Menteri Muda Perhubungan LautAbdulmutalib Danuningrat10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan TeleponDjatikoesoemo10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Menteri Muda Perhubungan UdaraR. Iskandar10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Menteri Muda PerdaganganArifin Harahap10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Menteri Muda Perindustrian RakyatSoeharto Sastrosoeyoso10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Menteri Muda AgrariaSadjarwo Djarwonagoro10 Juli 1959 – 18 Februari 1960PNI
Menteri Muda Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat DesaAchmadi Hadisoemarto10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
Menteri Muda Perindustrian Dasar dan PertambanganChaerul SalehChaerul Saleh10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Partai Murba
Menteri Muda KesehatanSatrio10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
Menteri Muda AgamaWahib Wahab10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Nahdlatul Ulama
Menteri Muda SosialMuljadi Djojomartono10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Masyumi
Menteri Muda Urusan Pengerahan Tenaga RakyatSoedibjo10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Partai Sarekat Islam indonesia
Menteri Muda Urusan Pengerahan Tenaga RakyatSoedjono10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Menteri Muda Penghubung dengan Dewan Perwakilan Rakyat & Majelis Permusyawaratan RakyatW.J. Rumambi10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Partai Kristen Indonesia
Menteri Muda Penghubung dengan Alim UlamaAbdul Fattah Jasin10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Nahdlatul Ulama
Kepala Staf Angkatan DaratAH NasutionAbdul Haris Nasution10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
Kepala Staf Angkatan LautRE MartadinataR.E. Martadinata25 Juli 1959 – 18 Februari 1960Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
Kepala Staf Angkatan UdaraSoerjadi Soerjadarma10 Juli 1959 – 18 Februari 1960Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
Kepala Kepolisian NegaraSoekanto Tjokrodiatmodjo10 Juli 1959 – 15 Desember 1959Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
Kepala Kepolisian NegaraSoekarno Djojonegoro31 Desember 1959 – 18 Februari 1960Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
Jaksa Agung (ad-interim)Gatot Taroenamihardja10 Juli 1959 – 22 September 1959Non Partai
Jaksa Agung (ad-interim)Zainal Abidin22 September 1959 – 31 Desember 1959Non Partai
Jaksa AgungR. Goenawan31 Desember 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan AgungRoeslan Abdulgani15 Agustus 1959 – 18 Februari 1960PNI
Ketua Dewan Perancang Nasional merangkap Menteri Inti Urusan KhususMOHAMMAD YAMIN Mohammad Yamin15 Agustus 1959 18 Februari 1960Non Partai
Penasehat Hukum Presiden / Perdana MenteriWirjono Prodjodikoro1 Agustus 1959 – 18 Februari 1960Non Partai
Ketua Badan Pengawas Kegiatan Aparatur NegaraSri Sultan Hamengkubuwana IX15 Agustus 1959 – 18 Februari 1960Non Partai

Program Kerja Kabinet Kerja I

Berikut adalah program-program dari Kabinet Kerja:

  1. Memperbaiki kebutuhan sandang dan pangan rakyat dengan segera.
  2. Menjaga keamanan bagi rakyat dan negara.
  3. Melanjutkan perjuangan melawan dominasi ekonomi dan politik asing, seperti yang terjadi di Irian Barat.

Share Article:

arsipmanusia.com

Writer & Blogger

Considered an invitation do introduced sufficient understood instrument it. Of decisively friendship in as collecting at. No affixed be husband ye females brother garrets proceed. Least child who seven happy yet balls young. Discovery sweetness principle discourse shameless bed one excellent. Sentiments of surrounded friendship dispatched connection is he. Me or produce besides hastily up as pleased. 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baru Terbit

  • All Post
  • Biografi
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
    •   Back
    • Pemimpin
    • Agama
    • Seniman
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Bintang
    • Satyalancana
    • Lencana Internasional
    •   Back
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    •   Back
    • Kabinet
    •   Back
    • Perang
    • Pemberontakan
    • Konflik
    •   Back
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer

Jenderal AH Nasution

Jenderal Abdul Haris Nasution, lahir pada 3 Desember 1918, adalah sosok kunci dalam sejarah Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template

About

Arsip Manusia

Arsip Manusia, blog biografi tokoh terkenal, dibuat Maret 2023. Kami membagikan cerita inspiratif dan menerima kontribusi tulisan dari penulis luar setelah seleksi ketat. Konten bebas politik, kebencian, dan rasisme; saat ini tanpa bayaran.

Team

Asset 2
Scroll to Top