Edit Template

Biodata Cut Nyak Dhien: Srikandi Aceh Pejuang Kemerdekaan

Cut Nyak Dhien merupakan srikandi Aceh, ia memimpin pasukan untuk berperang melawan Aceh dengan begerilya. Cut Nyak Dhien pernah bersumpah untuk menghancurkan Belanda, hal ini terus ia pegang hingga akhir hayatnya. 

Karena usianya yang tua dan penyakit encok yang dideritanya serta penglihatannya yang sudah rabun, membuat perlawanannya menjadi semakin melemah, hingga akhirnya ia ditangkap dan diasingkan ke Sumedang.

Simak kisah lengkap perjuangan Cut Nyak Dhien dalam memperjuangkan Aceh dari pengaruh Belanda pada artikel biografi yang telah kami tulis dengan judul “Cut Nyak Dhien: Pejuang Wanita Aceh yang Abadi”.

Nama LengkapCut Nyak Dhien
Nama KecilTjoet Nja' Dhien
Nama LainIbu Perbu / Ibu Ratu / Ibu Suci (Sumedang)
Tempat, LahirLampadang, Kesultanan Aceh, 12 Mei 1848
Tempat, WafatSumedang, Hindia Belanda, 6 November 1908 (umur 60)
Sebab WafatUsia Tua (di pengasingan)
MakamKomplek Makam Cut Nyak Dhien, Sumedang, Jawa Barat
AgamaIslam
SukuAceh
Bangsa Indonesia
PekerjaanPejuang
Keluarga
AyahTeuku Nanta Seutia
Ibu
Suami (Pernikahan)Ibrahim Lamnga,
Teuku Umar
Anak Cut Gambang
SaudaraTeuku Rayut
MenantuTeuku Mayet Di Tiro

Riwayat Perjuangan Cut Nyak Dhien

Perjuangan/PergerakanTahun
Aktif dalam pertempuran melawan Belanda1880
Memimpin pasukan gerilya bersama Teuku Umar1881-1898
Ditangkap dan diasingkan ke Sabang1900
Melarikan diri dari pengasingan dan kembali memimpin perlawanan1901
Ditangkap kembali dan diasingkan ke Banda Neira1903
Dipindahkan ke pengasingan di Sumedang1906

Penghargaan

PenghargaanTahunDeskripsi
Gelar Pahlawan Nasional Indonesia1964Penganugerahan berdasarkan Keputusan Presiden No. 106 Tahun 1964
Pengabadian Nama-- Nama jalan di berbagai kota di Indonesia
- Nama Universitas di berbagai daerah di Indonesia
- Nama kapal perang KRI Cut Nyak Dhien-385
- Nama Masjid
Uang Pecahan Rp10.000,001988Mata uang Rupiah yang bernilai sebesar Rp10.000,00 yang dikeluarkan tahun 1998 memuat gambar Cut Nyak Dhien dengan deskripsi Tjoet Njak Dhien.
Pendirian Rumah SakitRSUD Cut Nyak Dhien di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
PrangkoPerangko Peringatan 100 Tahun "Cut Nyak Dhien".
Pendirian Museum2011Museum Cut Nyak Dhien di Lamuri, Aceh Besar
Patung dan Monumen-- Patung Cut Nyak Dhien di TMN Jakarta dan Taman Cut Nyak Dhien Banda Aceh
- Monumen Cut Nyak Dhien di Lamuri, Aceh Besar
Film dan Karya Seni-- Film "Tjoet Nja' Dhien" (1988)
- Novel "Cut Nyak Dhien: Singa Betina dari Kutaraja" (2010) oleh Atjeh Atjeh

Kami berusaha untuk memberikan data yang akurat, jika kamu menemukan ada informasi yang keliru dan kurang tepat serta ingin menambahkan data dari tokoh ini disini silahkan hubungi kami melalui kolom Contact Us atau Komentar di bawah ini.

Kami sangat berterimakasih atas setiap masukan yang kamu berikan, karena itu akan meningkatkan kualitas data yang kami berikan ini. Terima kasih atas dukungan dan kerjasama nya.

Salam dari Arsip Manusia

Share Article:

arsipmanusia.com

Writer & Blogger

Considered an invitation do introduced sufficient understood instrument it. Of decisively friendship in as collecting at. No affixed be husband ye females brother garrets proceed. Least child who seven happy yet balls young. Discovery sweetness principle discourse shameless bed one excellent. Sentiments of surrounded friendship dispatched connection is he. Me or produce besides hastily up as pleased. 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baru Terbit

  • All Post
  • Biodata
  • Biografi
  • Blog
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
  • Time Line

Jenderal AH Nasution

Jenderal Abdul Haris Nasution, lahir pada 3 Desember 1918, adalah sosok kunci dalam sejarah Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template
Tombol Provinsi Indonesia

© 2023 arsipmanusia.com

Scroll to Top