Silas Papare adalah Pahlawan Nasional Indonesia asal tanah Papua, ia dikenal akan perjuangannya dalam menyatukan antara tanah Irian Barat (Papua) dengan Republik Indonesia. Perjuangannya dalam menyatukan Irian Barat dengan Republik Indonesia tidak mudah, ia mendapat banyak halangan dan rintangan.
Table of Contents
ToggleMasa Kecil dan Pendidikan
Silas Papare dilahirkan di Serui pada 18 Desember 1918. Ia dilahirkan dari keluarga yang taat beragama dan harmonis, Ayahnya Bernama Musa Papare dan Ibunya Bernama Dorkas Mangge. Nama kecil Silas Papare adalah Silas Ayari Donrai Papare.
Silas Papare dididik dengan prinsip-prinsip agama Kristen yang dianut oleh kebanyakan orang Papua saat itu. Sebagaimana kebanyakan orang-orang Serui, dia belajar agama Kristen melalui Zending-Zending yang datang ke Papua, yang dilakukan di rumah-rumah penduduk dan, jika ada, di gereja.
Selain Pendidikan dari Zending, orang tua Silas Papare juga menyempatkan mendidik anaknya melalui dongeng-dongeng sebelum tidur, ia belajar Pendidikan jiwa secara tradisional, ia dapat memahami pandangan hidup masyarakat Serui dan bagaimana bergaul dengan saudara dan masyarakat.
Silas Papare mulai masuk Volkschool (Sekolah Desa) di Serui pada umur 9 tahun tepatnya pada tahun 1927, ia menyelesaikan pendidikannya di Volkschool pada tahun 1930.
Silas Papare tidak langsung melanjutkan pendidikan kejenjang selanjutnya setelah menyelesaikan Volkschool. Selama satu tahun, Silas Papare hanya membantu orang tuanya bertani. Namun, Musa Papare, yang berpikir secara kontemporer, menyarankan Silas Papare untuk melanjutkan pendidikannya agar kelak dapat menjadi pamong praja. Pada tahun 1931, Silas Papare bersekolah di Sekolah Juru Rawat Serui karena malaria, pes, dan kolera sedang mewabah di Serui.
Silas Papare bersekolah di Sekolah Juru Rawat selama 3 tahun, dan berhasil menguasai pembedahan ringan dan perawatan pasien.
Karir Pekerjaan
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Juru Rawat Serui pada 1935, Silas Papare ditempatkan di Serui oleh Zending, Ia bekerja menjadi juru rawat di Serui sampai tahun 1936.
Saat itu di Serui dan kebanyakan tanah Papua, tenaga medis sangat sedikit, dan ketika NNGPM perusahaan minyak bumi membuka cabang di Babo, Silas Papare merupakan salah satu tenaga medis yang direkrut untuk bekerja di rumah sakit perusahaan itu, walaupun tenaga medis sedang langka saat itu, akan tetapi di rumah sakit NNGPM, tenaga medis bukan hanya Silas Papare saja, mereka juga merekrut tenaga medis dari Jawa dan Belanda
Rumah Sakit Serui sejak ditinggalkan Silas Papare sangat kekurangan tenaga medis, oleh karena itu pada tahun 1940, ia ditarik Kembali ke RS Serui.
Silas Papare dipercaya oleh Belanda menjadi tenaga intelijen karena penguasaan medan yang bagus dan terpercaya. Ketika menjadi intelijen ia berhasil mengeluarkan rakyat di Serui, Biak dan Manokwari dari hutan pada masa penjajahan Jepang.
Berkat jasanya di bidang Intelijen, Silas Papare diangkat menjadi tantara sekutu dengan pangkat Sersan Persteklas. Ia berkarir di militer hingga tahun 1945. Setelah Sekutu meninggalkan tanah papua, Silas Papare tidak aktif di militer, ia Kembali menjadi tenaga medis, pada akhir 1945, Silas Papare diangkat menjadi Kepala Rumah Sakit Zending Serui.
Silas Papare ikut berjuang untuk kemerdekan Indonesia dengan teman-temannya di Jawa, Silas Papare sering ke Jakarta. Dia juga mengabdikan diri di Kantor Kementrian Kesehatan Kota Praja, Jakarta Raya sebagai tenaga medis selama tiga tahun dari 1951 – 1954.
Pada tahun 1954, Silas Papare diangkat sebagai anggota DPRS menggantikan Dr. Radjiman Widiodiningrat. Pada tahun 1956, ia diangkat menjadi anggota DPR mewakili Irian Jaya, ditahun yang sama ia juga diangkat menjadi anggota Dewan Perancang Nasional Sementara Republik Indonesia dan anggota MPRS, ia menjadi wakil rakyat hingga tahun 1960.
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian
Silas Papare mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) di Serui pada 29 November 1946, partai ini dibentuk dengan tujuan untuk memperjuangkan Irian bergabung ke pangkuan Indonesia.
Perkembangan PKII cukup bagus dikalangan masyarakat Irian, hal ini terbukti dengan dibukanya cabang di Biak, Manokwari dan Sorong.
Bahasa Indonesia, bahasa persatuan, digunakan oleh Silas Papare untuk menyatukan para pejuang dengan masyarakat lokal. Silas Papare ditangkap dan dipenjara di Biak karena Belanda tidak suka dengan apa yang dilakukan Silas Papare menyatukan para pejuang dan masyarakat lokal.
Badan Perjuangan Irian
Untuk kembali memperjuangkan penyatuan Irian Barat dengan Indonesia, Silas papare mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta pada Oktober 1949.
Silas Papare pernah menjadi perwakilan rakyat Irian dalam perundingan-perundingan antara Indonesia dengan Belanda, Konferensi Meja Bundar merupakan salah satu perundingan yang pernah ia ikuti hingga penyerahan kedaulatan pada Desember 1949 kepada Indonesia.
Sepanjang tahun 1950-an, Silas Papare berjuang keras agar Irian menjadi bagian Republik Indonesia, hingga pada 15 Agustus 1962 diadakan perundingan Kembali dibawah bimbingan Sekjen PBB U Thant dan Duta besar Ellsworth Bunker.
Silas Papare menjadi delegasi Indonesia untuk perundingan New York tentang pembebasan Irian Barat. Perundingan ini menghasilkan rancangan Perjanjian New York, yang melepaskan Irian Barat dari Belanda dan menyerahkannya ke Indonesia. Pada 1 Mei 1963, Irian Barat resmi menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Akhir Hayat dan Penghargaan
Silas Papare meninggal dunia di tanah kelahirannya di Serui pada tanggal 7 Maret 1978 pada usia 60 tahun. Atas jasa-jasanya, Pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan kepada Silas Papare pada tanggal 14 September 1993 dengan Keppres No.77/TK/1993.
Namanya juga diabadikan menjadi nama salah satu Korvet kelas Parchim Angkatan Laut dengan nomor 286, tidak hanya itu, Namanya juga diabadikan menjadi nama salah satu perguruan tinggi yang Bernama Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (SISTIPOL) Silas Papare.
Sumber:
- Lumintang, Onnie; Haryono, P. Suryo; Gunawan, Restu; Nurhajarini, Dwi Ratna (1997). Biografi Pahlawan Nasional Marthin Indey dan Silas Papare. Indonesia: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
- “Profil Silas Papare, Pahlawan Nasional Pejuang Penyatuan Irian Jaya” Kumparan.com (diakses 12 Desember 2024)
- “Peran Silas Papare dalam Sejarah Indonesia” Kompas.com (diakses 12 Desember 2024)
Bio Data Silas Papare
Nama Lengkap | Silas Papare |
Nama Kecil | Silas Ayari Donrai Papare |
Nama Lain | – |
Tempat, Lahir | Serui, Nugini Belanda, 18 Desember 1918 |
Tempat, Wafat | Jakarta, Indonesia, 7 Maret 1978 (umur 59) |
Makam | Taman Makam Pahlawan (TMP) Newi Serui, Kepulauan Yapen, Papua, Indonesia |
Agama | Kristen Protestan |
Bangsa | Indonesia |
Pekerjaan | Tenaga Kesehatan Politikus |
Ayah | Musa Papare |
Ibu | Dorkas Mangge |
Isteri/Pasangan | Regina Aibui |
Riwayat Pendidikan Silas Papare
Jenjang Pendidikan | Nama Sekolah | Tahun |
---|---|---|
Sekolah Pribumi | Volkschool, Serui | 1927 – 1930 |
Sekolah Juru Rawat | Sekolah Juru Rawat, Serui | 1931 – 1934 |
Karir Silas Papare
Instansi/Tempat | Jabatan | Masa Jabatan |
---|---|---|
Kebun, Serui | Petani | 1930 – 1931 |
Rumah Sakit, Serui | Juru Rawat | 1935 – 1936 |
Rumah Sakti NNGPM, Babo | Juru Rawat | 1936 – 1940 |
Rumah Sakit, Serui | Juru Rawat | 1940 – 1945 |
Rumah Sakit, Serui | Kepala Rumah Sakit | 1945 |
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian | Pendiri dan Ketua Umum | 1946 – 1962 |
Badan Perjuangan Irian | Pendiri | 1949 |
Kementrian Kesehatan Kota Praja, Jakarta Raya | Tenaga Medis | 1951 – 1954 |
Dewan Perwakilan Rakyat Sementara | Anggota | 1954 |
Dewan Perwakilan Rakyat | Anggota | 1 Agustus 1956 |
Dewan Perancang Nasional Sementara Republik Indonesia | Anggota | 1 Agustus 1956 |
Majelis Permusyarawatan Rakyat Sementara | Anggota | 1956 – 1960 |
Penghargaan Silas Papare
Penghargaan | Tahun | Keterangan |
---|---|---|
Pahlawan Nasional Indonesia | 14 September 1993 | Keppres No. 077/TK/TH. 1993 |
Kami ingin membuat pengalaman membaca kamu sebaik mungkin! Jika kamu menemukan informasi yang kurang tepat atau hilang dalam konten kami, kami sangat menghargai kontribusi kamu untuk memperbaikinya.
Dengan kerjasama kamu, kami dapat memastikan bahwa setiap informasi yang kami bagikan akurat dan bermanfaat bagi semua pembaca kami. Jangan ragu untuk memberi tahu kami melalui kolom komentar di bawah setiap artikel atau melalui halaman Contact Us.
Setiap masukan dari kamu sangat berarti bagi kami, dan kami selalu siap untuk meningkatkan kualitas layanan kami berkat kontribusi kamu. Terima kasih atas dukungan dan kerjasama kamu!