Want to Partnership with me? Book A Call

Popular Posts

  • All Post
  • Biografi
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
    •   Back
    • Pemimpin
    • Agama
    • Seniman
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Bintang
    • Satyalancana
    • Lencana Internasional
    •   Back
    • Perang
    • Pemberontakan
    • Konflik
    • Diplomasi
    •   Back
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    •   Back
    • Kabinet
    •   Back
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer

Categories

Edit Template

Sudharmono: Wakil Presiden RI ke-5

Sudharmono merupakan Wakil Presiden Indonesia yang ke-5, ia mulai menjabat dari 11 Maret 1988 sampai 11 Maret 1993. terutama selama masa kepemimpinannya di Golkar. Sudharmono juga dikenal sebagai orang penting di Golkar, ia terpilih sebagai Ketua Umum Golkar pada Munas ke III Golkar di tahun 1988.

Pada Pemilu 1987, Golkar berhasil meraih kemenangan besar dengan mendapatkan 73,2% suara, suatu pencapaian yang luar biasa di masa Orde Baru. Kemenangan ini memperkuat posisi Sudharmono, hingga membuatnya menjadi Wakil Presiden pada tahun 1988. 

Namun, pencalonan Sudharmono sebagai Wakil Presiden tidak sepenuhnya berjalan mulus, karena mendapat tentangan dari kalangan tertentu, terutama dari unsur militer yang merasa posisinya sebagai Ketua Umum Golkar dan calon Wakil Presiden dapat menjadi ancaman bagi stabilitas politik

Masa Kecil dan Pendidikan Sudharmono

Sudharmono lahir di Cerme, Gresik, Jawa Timur pada tanggal 12 Maret 1927. Sudharmono sudah Yatim sejak kecil, ibunya meninggal Ketika melahirkan adiknya, ayah Sudharmono menjadi sakit sakitan sejak ditinggal ibunya, meski sempat mendapat perawatan di Surabaya, ayahnya tetap tidak tertolong dan wafat ditahun yang sama dengan ibunya.

Sudharmono tinggal bersamanenekanya di Rembang, Pantai Utara Laut Jawa. Di kota ini, Sudharmono memulai Pendidikannya di Sekolah Dasar Belanda HIS. Gurunya di HIS melihat Sudharmono terlalu pintar, sehingga Sudharmono yang seharusnya naik ke kelas II langsung ke kelas III.

Sudharmono melanjutkan Pendidikan menegahnya di Semarang, saat SMP ia mengambil jurusan B (Ilmu Pasti), sementara Ketika SMA, Sudharmono tidak sempat menyelesaikan Pendidikannya karena perang kemerdekaan.

Sudharmono memutuskan untuk ikut berperang, setelah perang selesai, Sudharmono tertarik untuk berkarir dimiliter. Pada tahun 1956, Sudharmono melanjutkan pendidikannya di Akademi hukum Militer. Sudharmono melanjutkan pendidikan hukumnya di Perguruan Tinggi Hukum Militer dan berhasil mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada tahun 1962.

Karir Sudharmono

Sudharmono bergabung dengan Akademi Hukum Milter pada tahun 1952 dan menyelesaikannya pada tahun 1956. Setelah itu, Sudharmono ditugaskan di Medan, Sumatera Utara sebagai Jaksa Militer pada tahun 1957-1961.

Pada Masa Konfrontasi Indonesia-Malaysia, Soekarno membentuk KOTI (Komando Operasi Tertinggi) yang merupakan perintah perang langsung Presiden Soekarno. Sudharmono bergabung dengan KOTI dan menjadi Anggota Pusat Operasi Bersama, pada tahun 1963, di Operasi Agung.

Pada Bulan Oktober 1965, Soeharto diangkat menjadi Paglima Angkatan darat dan bergabung dengan KOTI sebagai Kepala Staf. Pada masa masa-masa tegang sejarah Indonesia hubungan Soeharto dan Sudharmono semakin erat. 

Hal ini dapat dibuktikan Ketika Soeharto menerima Surat Perintah Sebelas Maret (SUPERSEMAR), Sudharmono yang diberi perintah untuk menyalin surat itu untuk di sebarkan kepada Perwira militer lainnya. Pada 12 Maret 1966, Sudharmono juga ikut menulis dekret pelarangan Partai Komunis Indonesia (PKI).

KOTI dibubarkan Ketika Soeharto menjabat sebagai Pejabat Presiden. Keterampilan Sudharmono dibidang administrasi selama di KOTI, menjadikannya sebagai Sekretaris Kabinet dan Ketua Dewan Stabilitas Ekonomi pada tahun 1968.

Pada tahun 1970, Sudharmono dipindahkan dari Sekretaris Kabinet menjadi Menteri Sekretaris Negara. selain menjadi Menteri Sekretaris Negara, Sudharmono juga terkadang menggantikan Menteri lain Ketika mereka tidak dapat melaksanakan tugasnya.

Ketua Umum Golkar

Karena keberhasilannya selama menjadi Menteri Sekretaris Negara, Sudharmono dicalonkan untuk menjadi Ketua Umum Golkar pada Musyawarah Nasional (MUNAS) ke-3 di Manggala Wanabhakti, Jakarta pada Oktober 1983. Sudharmono terpilih menjadi Ketua Umum Golkar dengan cara ditunjuk langsung oleh Soeharto dan didukung oleh anggota lainnya.

Walau banyak yang mendukung Sudharmono menjadi Ketua Umum Golkar, tetap ada yang tidak setuju. Meski Sudharmono merupakan seorang Purnawirawan berpangkat Letnan Jenderal, ia tidak pernah diterima sebagai anggota penuh kalangan militer. 

Latar belakangnya sebagai Alumni Akademi Militer dan menjadi Jaksa Militer yang menjadi alasannya, Sudharmono tidak memiliki pengalaman tempur seperti kebanyakan pemimpin militer. 

Walau ada yang tidak setuju atas pengangkatanya menjadi ketua umum, karena lebih banyak yang setuju, Sudharmono tetap diangkat menjadi Ketua Umum Golkar pada MUNAS III Golkar 1983.

Sudharmono ingin Golkar memperjuangkan terwujudnya pemerintahan yang bersih serta berwibawa, untuk itu ia berharap agar kader-kader dan Pemimpin Golkar baik di pusat maupun daerah dapat Bersama sama melaksanakannya dengan kemauan dan semangat yang tinggi.

Untuk mencapai keinginannya itu, Sudharmono membuat program Tri Sukses Golkar (Sukses Konsolidasi, Sukses Repelita IV, Sukses Pemilu 1987 dan Sidsang Umum MPR 1988).

Sudharmono merupakan pemimpin Golkar yang demikratik, ia selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya serta mempertimbangkan tugas yang mampu dikerjakan kelompoknya, ia juga menerima masukan pendapat dari bawahannya. 

Sudharmono berhasil menjalankan program Tri Sukses Golkar, Ia berhasil meraih suara 73,16% pada pemilu 1987, 9% lebih banyak dari pemilu 1982. Setahun setelah Pemilu 1987, Sidang Umum MPR 1988 dilakukan untuk memilih Presiden dan wakil presiden.

Wakil Presiden

Kemungkinan Sudharmono menjadi Wakil Presiden tidak disukai kalangan ABRI, Soeharto menyadari hal itu, untuk mencega ABRI melakukan hal yang tidak diinginkannya, Soeharto mencopot Panglima ABRI Benny Moerdani dan digantikan oleh Try Sutrisno. Hal ini dilakukan Soeharto karena Moerdani sangat tidak menyetujui Sudharmono menjadi wakil presiden sedangkan Try Sutrisno lebih pasif.

Ketua Partai Persatuan Pembangunan, Jaelani Nari mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden. Brigadir jenderal Ibrahim Saleh tidak setuju calon wakil presiden yang Sudha di proses, Naro akhirnya mundur di detik detik terakhir pemilihan setelah di lobi oleh Awaloedin Djamin. Setelah mundurnya Naro, Sudharmono akhirnya terpilih menjadi Wakil Presiden.

Sebagai Wakil Presiden, Sudharmono aktif berkunjung ke Daerah-daerah, Departemen, Kantor Negara, serta Lembaga non-Pemerintah. Sudharmono membuat Tromol Pos 5000, kotak pos yang dapat digunakan untuk mengirim saran dan keluhan untuk pemerintah.

ABRI tetap menunjukkan ketidaksenangannya pada Sudharmono menjadi Wakil Presiden. Pada MUNAS Golkar selanjutnya, Oktober 1988, ABRI menjaga Wahono sebagai Ketua Golkar. Pada Maret 1993, ABRI mencalonkan Try Sutrisno sebagai wakil Presiden tanpa menuggu Soeharto membuat pilihannya.

Setelah Wakil Presiden

Pada malam Jatuhnya Soeharto, Mei 1988, Sudharmono dengan Umar Wirahadikusumah dan Try Sutrisno mendatangi Soeharto untuk membahas opsi yang memungkinkan. Sudharmono kemudian tetap mengelola 7 Yayasan milik Soeharto.

Wafat

Pada 25 Januari 2006, Rabu malam sekitar 19.40 WIB, Sudharmono meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit MMC, Jakarta sejak 10 Januari 2006. Sudharmono dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, upacara pemakaman di pimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sudharmono meninggalkan seorang Isteri dan tiga orang anak.

Kami ingin membuat pengalaman membaca kamu sebaik mungkin! Jika kamu menemukan informasi yang kurang tepat atau hilang dalam konten kami, kami sangat menghargai kontribusi kamu untuk memperbaikinya. 

Dengan kerjasama kamu, kami dapat memastikan bahwa setiap informasi yang kami bagikan akurat dan bermanfaat bagi semua pembaca kami. Jangan ragu untuk memberi tahu kami melalui kolom komentar di bawah setiap artikel atau melalui halaman Contact Us

Setiap masukan dari kamu sangat berarti bagi kami, dan kami selalu siap untuk meningkatkan kualitas layanan kami berkat kontribusi kamu. Terima kasih atas dukungan dan kerjasama kamu!

Tambahkan Teks Tajuk Anda Di Sini

Share Article:

arsipmanusia.com

Writer & Blogger

Considered an invitation do introduced sufficient understood instrument it. Of decisively friendship in as collecting at. No affixed be husband ye females brother garrets proceed. Least child who seven happy yet balls young. Discovery sweetness principle discourse shameless bed one excellent. Sentiments of surrounded friendship dispatched connection is he. Me or produce besides hastily up as pleased. 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baru Terbit

  • All Post
  • Biografi
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
    •   Back
    • Pemimpin
    • Agama
    • Seniman
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Bintang
    • Satyalancana
    • Lencana Internasional
    •   Back
    • Perang
    • Pemberontakan
    • Konflik
    • Diplomasi
    •   Back
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    •   Back
    • Kabinet
    •   Back
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer

Jenderal AH Nasution

Jenderal Abdul Haris Nasution, lahir pada 3 Desember 1918, adalah sosok kunci dalam sejarah Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template
Tombol Provinsi Indonesia
Scroll to Top