Want to Partnership with me? Book A Call

Popular Posts

  • All Post
  • Biografi
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
    •   Back
    • Pemimpin
    • Agama
    • Seniman
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Bintang
    • Satyalancana
    • Lencana Internasional
    •   Back
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    •   Back
    • Kabinet
    •   Back
    • Perang
    • Pemberontakan
    • Konflik
    •   Back
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer

Categories

Edit Template

Kabinet Ali Sastroamidjojo II / Kabinet Ali-Roem-Idham, Program Kerja dan Akhir Kabinet

Kabinet Ali Sastroamidjojo II dipimpin oleh Ali Sastroamidjojo. Keahliannya dalam dunia politik tidak diragukan, dan ia sukses memimpin kabinet dua kali selama masa pemerintahan Presiden Soekarno

Pada periode pertama yang dimulai pada 31 Juli 1953, Ali Sastroamidjojo berhasil mencapai banyak pencapaian yang terdokumentasi dengan baik dalam Sejarah Indonesia (2020) oleh Nansy Rahman. Salah satu keberhasilan signifikan pada periode tersebut adalah penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung. 

Meskipun demikian, kepemimpinannya hanya bertahan selama 3 tahun dan berakhir pada 12 Agustus 1955 karena konflik internal partai pendukungnya dan kondisi ekonomi negara yang masih belum stabil. Bagaimana Ali Sastroamidjojo memimpin pada periode kedua masa kepemimpinan dalam kabinet Presiden Soekarno?

Susunan Kabinet Ali Sastroamidjojo II

JabatanFotoPejabatWaktu MenjabatPartai
PresidenSoekarnoIr. Soekarno18 Agustus 1945 – 12 Maret 1967PNI
Wakil PresidenMohammad Hatta 500Mohammad Hatta18 Agustus 1945 – 1 Desember 1956Non Partai
Perdana MenteriAli Sastroamidjojo 500Ali Sastroamidjojo24 Maret 1956 – 14 Maret 1957PNI
Wakil Perdana Menteri IMohamad RoemMohammad Roem24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Masyumi
Wakil Perdana Menteri IIIdham ChalidIdham Chalid24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Nahdlatul Ulama
Menteri Luar NegeriRoeslan Abdulgani24 Maret 1956 – 28 Januari 1957PNI
Ali Sastroamidjojo 500Ali Sastroamidjojo28 Januari 1957 – 14 Maret 1957PNI
Menteri Dalam NegeriR. Sunarjo24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Nahdlatul Ulama
Menteri PertahananAli Sastroamidjojo 500Ali Sastroamidjojo28 Januari 1957 – 14 Maret 1957PNI
Menteri KehakimanMoeljatno24 Maret 1956 – 9 Januari 1957Masyumi
R. Sunarjo9 Januari 1957 – 14 Maret 1957Nahdlatul Ulama
Menteri PeneranganSoedibjo24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Partai Sarekat Islam indonesia
Idham ChalidIdham Chalid24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Nahdlatul Ulama
Menteri KeuanganJusuf Wibisono24 Maret 1956 – 9 Januari 1957Masyumi
Djuanda Kartawidjaja (500x500)Djuanda Kartawidjaja9 Januari 1957 – 14 Maret 1957Non Partai
Menteri PerekonomianBurhanuddin24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Nahdlatul Ulama
Menteri PertanianEny Karim24 Maret 1956 – 14 Maret 1957PNI
Menteri PerhubunganSuchjar Tedjasukmana24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Masyumi
Menteri Pekerjaan Umum dan TenagaPangeran Mohammad Nur24 Maret 1956 – 9 Januari 1957Masyumi
Agustinus Suhardi9 Januari 1957 – 14 Maret 1957Partai Katoik
Menteri AgrariaAgustinus Suhardi24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Partai Katoik
Menteri SosialFattah Jasin24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Nahdlatul Ulama
Menteri Tenaga KerjaSabilal Rasjad24 Maret 1956 – 14 Maret 1957PNI
Menteri Pendidikan dan KebudayaanSarino Mangunpranoto24 Maret 1956 – 14 Maret 1957PNI
Menteri KesehatanHandrianus Sinaga24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Partai Kristen Indonesia
Menteri AgamaMuhammad Ilyas24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Nahdlatul Ulama
Menteri Negara Urusan UmumRusli Abdul Wahid24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Partai Islam Pergerakan Tarbiyah Islamiyah
Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang KemerdekaanDahlan Ibrahim24 Maret 1956 – 26 Desember 1956IPKI
Menteri Negara Urusan PerencanaanDjuanda Kartawidjaja (500x500)Djuanda Kartawidjaja9 Januari 1957 – 14 Maret 1957Non Partai
Ketua Mahkamah AgungWirjono Prodjodikoro24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Non Partai
Jaksa AgungR. Soeprapto24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Non Partai
Ketua Dewan Pengawas KeuanganSoerasno24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Non Partai
Menteri Muda PerekonomianFrans Ferdinand Umbas24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Partai Kristen Indonesia
Menteri Muda PertanianSjech Marhaban24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Partai Sarekat Islam indonesia
Menteri Muda PerhubunganAlbertus Blantaran de Rozari24 Maret 1956 – 14 Maret 1957Partai Katoik

Program Kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo II

Perlu diingat bahwa setiap kabinet memiliki program kerja yang berbeda. Program kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo II ini sebagian besar bertujuan untuk menyelesaikan program kerja yang telah diinisiasi oleh kabinet sebelumnya.

Dalam Kabinet Ali yang pertama, terdapat program kerja untuk mempercepat peninjauan kembali perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) dan menghapus perjanjian yang merugikan negara. 

Peninjauan tersebut telah dilaksanakan, sehingga fokus program kerja saat ini adalah menyelesaikan pembatalan seluruh perjanjian KMB secara unilateral.

Kabinet ini juga mengambil langkah-langkah untuk menangani dampak dari pembatalan perjanjian KMB, menciptakan pencapaian prestasi yang signifikan.

Dalam upaya pembebasan Irian Barat dari Belanda, yang telah menjadi perhatian sejak kabinet pertama pada 1950, Kabinet Ali Sastroamidjojo II terus berjuang untuk mewujudkan kedaulatan Republik Indonesia atas Irian Barat. Selain itu, mereka menciptakan program kerja untuk membentuk Provinsi Irian Barat.

Kabinet Ali II juga menargetkan pemulihan keamanan dari kelompok-kelompok yang memberontak, serta pemulihan ketertiban, ekonomi, pembangunan, industri, perhubungan, pendidikan, dan pertanian. Semua ini merupakan bagian dari program kerja pemulihan negara dari berbagai aspek setelah kondisi yang kacau.

Ali Sastroamidjojo, sebagai pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA), menetapkan target untuk melaksanakan keputusan yang diambil dalam KAA pada 1955 melalui Kabinet Ali II.

Akhir Kabinet Ali Sastroamidjojo II

Kabinet ini masih menghadapi sejumlah masalah meskipun berhasil membatalkan seluruh perjanjian KMB. Gerakan separatis baru muncul, seperti Dewan Banteng di Sumatera Tengah, Dewan Gajah di Sumatera Utara, Dewan Garuda di Sumatra Selatan, Dewan Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan, dan Dewan Manguni di Sulawesi Utara.

Sementara itu, meningkatnya konflik daerah, gerakan anti Cina, dan situasi perekonomian yang sulit membuat kekuatan kabinet ini semakin terkikis. Puncak kejatuhannya terjadi ketika partai koalisi pendukung kabinet terlibat dalam konflik internal yang menyebabkan mundurnya sejumlah menteri. 

Dalam situasi seperti itu, Ali Sastoramijoyo akhirnya menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno dan secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri pada tanggal 14 Maret 1957. 

Kabinet Ali Sastroamidjojo II tidak berhasil, jadi pada 9 April 1957, kabinet Ali II dibubarkan dan digantikan oleh Kabinet Djuanda, dipimpin oleh Ir. H. Djuanda Kartawijaya. 

 

Share Article:

arsipmanusia.com

Writer & Blogger

Considered an invitation do introduced sufficient understood instrument it. Of decisively friendship in as collecting at. No affixed be husband ye females brother garrets proceed. Least child who seven happy yet balls young. Discovery sweetness principle discourse shameless bed one excellent. Sentiments of surrounded friendship dispatched connection is he. Me or produce besides hastily up as pleased. 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baru Terbit

  • All Post
  • Biografi
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
    •   Back
    • Pemimpin
    • Agama
    • Seniman
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Bintang
    • Satyalancana
    • Lencana Internasional
    •   Back
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    •   Back
    • Kabinet
    •   Back
    • Perang
    • Pemberontakan
    • Konflik
    •   Back
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer

Jenderal AH Nasution

Jenderal Abdul Haris Nasution, lahir pada 3 Desember 1918, adalah sosok kunci dalam sejarah Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template

About

Arsip Manusia

Arsip Manusia, blog biografi tokoh terkenal, dibuat Maret 2023. Kami membagikan cerita inspiratif dan menerima kontribusi tulisan dari penulis luar setelah seleksi ketat. Konten bebas politik, kebencian, dan rasisme; saat ini tanpa bayaran.

Team

Asset 2
Scroll to Top