Kabinet Pembangunan II merupakan kabinet lanjutan dari Kabinet Pembanguan I, kabinet ini dipimpin oleh Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Hamengkubuwana IX, diumumkan pada 27 Maret 1973 dan memulai tugasnya pada 28 Maret 1973 hingga 29 Maret 1978.
Selama masa pemerintahannya, kabinet ini meluncurkan program Pelita II (1 April 1974 – 31 Maret 1979) dengan fokus pada pangan, sandang, perumahan, serta pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menciptakan lapangan kerja.
Dalam periode tersebut, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 7% setiap tahunnya, sementara sektor irigasi mengalami peningkatan yang signifikan. Di sektor industri, produksi juga mengalami kenaikan yang mencolok. Selain itu, program ini juga menghasilkan rehabilitasi dan pembangunan banyak jalan serta jembatan untuk meningkatkan konektivitas infrastruktur negara.
Namun, di tengah keberhasilan tersebut, peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) terjadi pada tanggal 15 Januari 1974, yang bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka ke Indonesia.
Table of Contents
ToggleProgram Kerja Kabinet Pembangunan II
Program kerja kabinet pembangunan II mencakup tujuh poin utama yang dikenal dengan sebutan Sapta Krida yang menjadi fokus dan komitmen kabinet ini:
- Memelihara dan meningkatkan stabilitas politik: Menjaga kestabilan politik sebagai fondasi untuk pembangunan yang berkelanjutan.
- Memelihara dan meningkatkan stabilitas keamanan & ketertiban: Menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat sebagai prasyarat utama bagi pembangunan nasional.
- Memelihara dan meningkatkan stabilitas ekonomi: Menyelenggarakan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.
- Menyelesaikan Repelita I dan selanjutnya menyiapkan dan melaksanakan Repelita II: Menyelesaikan rencana pembangunan jangka panjang dan mempersiapkan rencana pembangunan berikutnya.
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat: Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.
- Meningkatkan penertiban dan pendayagunaan aparatur: Meningkatkan efisiensi dan efektivitas birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas.
- Menyelenggarakan pemilihan umum selambat-lambatnya pada akhir tahun 1977: Menjamin proses demokratisasi yang teratur dan transparan dengan menyelenggarakan pemilihan umum sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Susunan Kabinet Pembangunan II
Jabatan | Foto | Pejabat | Waktu Menjabat | Partai |
---|---|---|---|---|
Presiden | Soeharto | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Wakil Presiden | Sri Sultan Hamengkubuwana IX | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Dalam Negeri | Amir Machmud | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Luar Negeri | Adam Malik | 28 Maret 1973 – 1 Oktober 1977 | ||
Menteri Luar Negeri (*ad-interim*) | Syarif Thayeb | 1 Oktober 1977 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI | Maraden Panggabean | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Kehakiman | Oemar Senoadji | 28 Maret 1973 – 22 Januari 1974 | ||
Menteri Kehakiman | Mochtar Kusumaatmadja | 22 Januari 1974 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Penerangan | Mashuri Saleh | 28 Maret 1973 – 1 Oktober 1977 | ||
Menteri Penerangan (*ad-interim*) | Sudharmono | 1 Oktober 1977 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Perindustrian | M. Jusuf | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Perdagangan | Radius Prawiro | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Agama | Abdul Mukti Ali | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Keuangan | Ali Wardhana | 4 April 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Pertanian | Thoyib Hadiwidjaja | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Pertambangan | Mohammad Sadli | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik | Sutami | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Perhubungan | Emil Salim | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan | Sumantri Brodjonegoro | 28 Maret 1973 – 18 Desember 1973 | ||
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (*ad-interim*) | J.B. Sumarlin | 18 Desember 1973 – 22 Januari 1974 | ||
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan | Syarif Thayeb | 22 Januari 1974 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Kesehatan | G.A. Siwabessy | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Sosial | Mohammad Syafa’at Mintaredja | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi | Subroto | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Negara Ekonomi dan Keuangan/Kepala Bappenas | Widjojo Nitisastro | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Negara Kesejahteraan Rakyat | Sunawar Sukowati | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara/ Wakil Kepala Bappenas | J.B. Sumarlin | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Negara Riset | Sumitro DjojohadikusomoSoemitro Djojohadikoesoemo | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Menteri Negara Administrasi dan Keuangan/Sekretaris Negara | Sudharmono | 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978 | ||
Jaksa Agung | Ali Said | 4 April 1973 – 18 Februari 1981 | ||
Gubernur Bank Indonesia | Rachmat Saleh | 4 April 1973 – 5 April 1978 | ||
Panglima KOPKAMTIB | Sumitro | 4 April 1973 – 2 Maret 1974 | ||
Panglima KOPKAMTIB | Soeharto | 2 Maret 1974 – 29 Maret 1978 |