Want to Partnership with me? Book A Call

Popular Posts

  • All Post
  • Biografi
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
    •   Back
    • Pemimpin
    • Agama
    • Seniman
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Bintang
    • Satyalancana
    • Lencana Internasional
    •   Back
    • Perang
    • Pemberontakan
    • Konflik
    • Diplomasi
    •   Back
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    •   Back
    • Kabinet
    •   Back
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer

Categories

Edit Template

Bintang Budaya Parama Dharma: Penghargaan Tertinggi Kebudayaan

NamaBintang Budaya Parama Dharma
TipeBintang Sipil
NegaraIndonesia Indonesia
Dibentuk1980
PemberiPresiden Indonesia
Pemilik PertamaPresiden Indonesia
Tingkatan Lebih TinggiBintang Mahaputera
SetingkatBintang Jasa Utama
Bintang Kemanusiaan
Bintang Penegak Demokrasi Utama
Bintang Gerilya
Bintang Sakti
Bintang Dharma
Tingkatan Lebih RendahBintang Yudha Dharma

Bintang Budaya Parama Dharma adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada individu-individu yang telah menyumbangkan nilai-nilai luhur dalam bidang kebudayaan. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas jasa besar dan pengabdian dalam memajukan kebudayaan nasional.

Dasar Hukum Bintang Budaya Parama Dharma

Dasar hukum pemberian Bintang Budaya Parama Dharma diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Undang-undang ini menetapkan kriteria dan mekanisme pemberian tanda kehormatan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang berjasa besar dalam berbagai bidang, termasuk kebudayaan.

Tujuan Pemberian Bintang Budaya Parama Dharma

Pemberian Bintang Budaya Parama Dharma bertujuan untuk:

  • Menghargai WNI yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti baik serta berjasa besar dalam bidang kebudayaan nasional.
  • Meningkatkan peran serta WNI dalam mendorong kemajuan budaya bangsa.

Syarat Menerima Bintang Budaya Parama Dharma

Syarat Umum

Berdasarkan Pasal 24 huruf a Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, penerima penghargaan harus:

  1. WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang saat ini menjadi NKRI.
  2. Memiliki integritas moral dan keteladanan.
  3. Berjasa terhadap bangsa dan negara.
  4. Berkelakuan baik.
  5. Setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara.
  6. Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

Syarat Khusus

Berdasarkan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, penerima penghargaan harus:

  1. berperan penting dalam meningkatkan, memajukan, dan membina kebudayaan negara dan bangsa.
  2. Baik bangsa maupun negara mendapat manfaat dari pengabdian dan pengorbanannya terhadap kebudayaan, termasuk seni, nilai-nilai tradisional, dan kearifan lokal.
  3. Dharmabakti dan jasanya diakui secara nasional.

Alur Pengusulan Bintang Budaya Parama Dharma

Bintang Budaya Parama Dharma

Catatan: Usulan harus disertai dengan surat klarifikasi yang menyatakan bebas dari masalah hukum dari Badan Intelijen Negara (BIN), Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Kejaksaan Agung Republik Indonesia, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penerima Bintang Budaya Parama Dharma

Kamu bisa melengkapi tabel ini dengan memberi tahu kami melaui kolom komentar atau halaman contact us.

Nama
Jabatan (Ketika Menerima)
Dasar Hukum
Tahun
Abdurrahman WahidPresiden Republik IndonesiaKeppres No.16/TK/200123 Februari 2001
Abdullah IdrusSastrawanKeppres No.83/TK/201110 Agustus 2011
Achadiati IkramFilolog, Profesor Emiritus Universitas IndonesiaKeppres No.66/TK/201610 Agustus 2016
Affandi KoesoemaPelukisKeppres No.55/TK/20108 November 2010
Anak Agung Made DjelantikPenari dan PendidikKeppres No.56/TK/200631 Juli 2006
Andi Nurhani Sapada MakkasauPenari dan Pencipta TariKeppres No.43/TK/20099 Agustus 2009
A.T. MahmudPencipta Lagu Anak-anakKeppres No.52/TK/200312 Agustus 2003
Prof. Dr. Ahmad MattuladaMantan Guru Besar Universitas HasanuddinKeppres No.86/TK/200011 Agustus 2000
Ali Akbar NavisBudayawanKeppres No.85/TK/20036 November 2003
Amir PasaribuMusisi dan SenimanKeppres No.55/TK/200212 Agustus 2002
Bacharuddin Jusuf HabibiePresiden Republik IndonesiaKeppres No.40/TK/199827 Mei 1998
Basoeki AbdullahPelukisKeppres No.83/TK/201110 Agustus 2011
Benyamin SuebAktor, Penyanyi, dan Budayawan BetawiKeppres No.115/TK/20117 November 2011
Bing SlametSenimanKeppres No.86/TK/20036 November 2003
Tan Tjeng BokAktor, Seniman Keroncong
BoedionoWakil Presiden Republik IndonesiaKeppres No.55/TK/200920 Oktober 2009
Daeng SoetignaPendidik, Pengembang, dan Pelestari Seni AngklungKeppres No.69/TK/20076 November 2007
Gedong Bagus OkaBudayawan dan SpiritualKeppres No.115/TK/20117 November 2011
Go Tik Swan (K.R.T. Hardjonagoro)Budayawan dan Pembatik
Goenawan Soesatyo MohamadSastrawan dan BudayawanKeppres No.86/TK/20157 Agustus 2015
Gondo DurasimSeniman LudrukKeppres No.115/TK/20117 November 2011
K.G.P.H. HadiwidjojoTokoh Pendidik dan BudayawanKeppres No.59/TK/201310 Agustus 2013
Hamzah al-FansuriPujangga dan Ulama Sufi
Hasan MustafaUlama, Penghulu, dan Sastrawan
Hasbullah ParinduriSastrawanKeppres No.115/TK/20117 November 2011
Harijadi SumodidjojoPelukis Mural
Hendra GunawanPelukis dan PematungKeppres No.86/TK/20157 Agustus 2015
Herman OmordowPengukir dan Pemahat dari Suku AsmatKeppres No.83/TK/201110 Agustus 2011
Hoessein DjajadiningratPelopor Tradisi KeilmuanKeppres No.86/TK/20157 Agustus 2015
Huriah AdamKoreografer dan PenariKeppres No.115/TK/20117 November 2011
I Gede ManikSeniman Tabuh/Karawitan dan PenariKeppres No.59/TK/201310 Agustus 2013
I Gusti Ngurah Putu WijayaSastrawanKeppres No.38/TK/201010 Agustus 2010
Idrus TintinPenyair, Budayawan, dan AktorKeppres No.115/TK/20117 November 2011
Joko WidodoPresiden Republik IndonesiaKeppres No.112/TK/201421 Oktober 2014
Jusuf KallaWakil Presiden Republik IndonesiaKeppres No.113/TK/2014
Karaeng PattingaloangPerdana Menteri Gowa, Raja TalloKeppres No.74/TK/201913 Agustus 2019
Kwee Tek HoaySastrawan Melayu PeranakanKeppres No.115/TK/20117 November 2011
Ki NartosabdoSeniman Musik dan DalangKeppres No.55/TK/20108 November 2010
K.P.H. NotoprojoKomposer Karawitan Jawa, Pendukung Utama Sendratari RamayanaKeppres No.86/TK/20157 Agustus 2015
Ma’ruf AminWakil Presiden Republik IndonesiaKeppres No.113/TK/201922 Oktober 2019
Mangkunegara VIIAdipati Mangkunegara, Pelestari Budaya JawaKeppres No.66/TK/201610 Agustus 2016
Marah RoesliPenulis/SastrawanKeppres No.43/TK/20086 November 2008
Martha TilaarPengusahaKeppres No.66/TK/201610 Agustus 2016
Megawati SoekarnoputriPresiden Republik IndonesiaKeppres No.66/TK/20018 Agustus 2001
Mimi RasinahMaestro Tari TopengKeppres No.55/TK/20108 November 2010
Misbach Yusa BiranSenimanKeppres No.28/TK/20088 Agustus 2008
Muhammad Jusuf KallaWakil Presiden Republik IndonesiaKeppres No.84/TK/200427 Oktober 2004
Muhammad SjafeiGuru dan Pendiri INS KayutanamKeppres No.74/TK/201913 Agustus 2019
MundardjitoArkeologKeppres No. 66/TK/202211 Agustus 2022
Mustofa BisriKiai, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh TholibinKeppres No.86/TK/20157 Agustus 2015
Nya’ Abbas AkupSutradara dan Penulis SkenarioKeppres No.69/TK/20076 November 2007
Nursjiwan TirtaatmadjaPerancang Busana dan BatikKeppres No.86/TK/20157 Agustus 2015
Petrus Josephus ZoetmulderAhli Sastra Jawa Kuno dan Budayawan
Rahayu SupanggahKomponisKeppres No.38/TK/201010 Agustus 2010
Retna Kencana Colliq PujiePenulis, Politikus, dan BudayawanKeppres No.59/TK/201310 Agustus 2013
Romo Y.B. MangunwijayaBudayawan dan NovelisKeppres No.55/TK/20108 November 2010
R.T. Kusumo KesowoSeniman dan Budayawan JawaKeppres No.77/TK/20214 Agustus 2021
SaptohoedojoPelukis dan BudayawanKeppres No.61/TK/20096 November 2009
Sigit SukasmanPencipta Wayang UkirKeppres No.115/TK/20117 November 2011
Siti Baroroh BariedDosen FilologiKeppres No.74/TK/201913 Agustus 2019
Sjafei SoemardjaPendidik dan PelukisKeppres No.55/TK/20108 November 2010
SjumandjajaBudayawan dan Sutradara
SoehartoPresiden Republik IndonesiaKeppres No.29/TK/198827 Mei 1988
Siti HartinahIbu Negara Republik IndonesiaKeppres No.25/TK/1992
Soejoedi WirojatmodjoArsitekKeppres No.66/TK/201610 Agustus 2016
Soewarsih DjojopuspitoNovelis dan AkademisiKeppres No.59/TK/201310 Agustus 2013
Susilo Bambang YudhoyonoPresiden Republik IndonesiaKeppres No.83/TK/200427 Oktober 2004
Sutardji Calzoum BachriPenyairKeppres No.28/TK/20088 Agustus 2008
Taufiq IsmailSastrawanKeppres No.66/TK/201610 Agustus 2016
T.B. SilalahiKetua Dewan Pembina Yayasan SoposurungKeppres No.69/TK/201213 Agustus 2012
Titiek PuspaPenyanyi, Pencipta Lagu, dan AktrisKeppres No.83/TK/201110 Agustus 2011
Trisutji Djuliati KamalKomponis dan PianisKeppres No.38/TK/201010 Agustus 2010
Udjo NgalagenaSeniman AngklungKeppres No.55/TK/20108 November 2010
Usmar IsmailSeniman, Penyair, Dramawan, Wartawan, dan SutradaraKeppres No.61/TK/20096 November 2009
Wahyu SihombingSutradara Teater TVKeppres No.43/TK/20086 November 2008
W.S. RendraSastrawan, Aktor, dan PenyairKeppres No.55/TK/20108 November 2010
Raden Ngabehi Yasadipura IPujanggaKeppres No.69/TK/201213 Agustus 2012

Cara Pemakaian Bintang Budaya Parama Dharma

Bintang Budaya Parama Dharma dipakai pada pakaian resmi saat upacara hari besar nasional atau upacara besar lainnya dan pakaian dinas harian. Cara pemakaiannya adalah sebagai berikut:

  • Pria: Pakaian Sipil Lengkap (PSL).
  • Wanita: Pakaian Nasional.

Tanda Kehormatan ini dipakai dengan cara dikalungkan pada leher sehingga bintangnya terletak tepat di tengah-tengah dada pada pakaian resmi. Selain itu, Bintang Budaya Parama Dharma juga dilengkapi dengan Patra, yang dikenakan di dada sebelah kiri pada saku baju di bawah kancing dengan ketentuan berikut:

Jika jumlah Patra sama dengan atau kurang dari empat:

  1. Satu Patra ditempatkan di tengah-tengah saku.
  2. Dua Patra diletakkan di tengah saku dari atas ke bawah, dengan drajat yang lebih tinggi di atasnya.
  3. Tiga Patra ditempatkan di tengah-tengah saku, dengan yang tertinggi derajatnya di atas sebelah kanan, yang lebih rendah di bawahnya sebelah kiri.
  4. Empat Patra ditempatkan menyilang, tiga Patra di atas dan satu Patra di bawah tengah-tengah.

Patra yang kelima dan seterusnya ditempatkan di dada sebelah kanan dan disusun sesuai ketentuan di atas agar serasi.

Bintang Budaya Parama Dharma juga dilengkapi dengan Miniatur, yang dikenakan pada lidah baju atau pakaian resmi. Miniatur ini disusun dalam satu deretan berjajar atau berhimpit dari kanan ke kiri dengan panjang maksimal 13 cm.

Perlu diketahui, ahli waris tidak berhak mengenakan Bintang Budaya Parama Dharma, tetapi mereka diperbolehkan untuk menyimpannya.

Share Article:

arsipmanusia.com

Writer & Blogger

Considered an invitation do introduced sufficient understood instrument it. Of decisively friendship in as collecting at. No affixed be husband ye females brother garrets proceed. Least child who seven happy yet balls young. Discovery sweetness principle discourse shameless bed one excellent. Sentiments of surrounded friendship dispatched connection is he. Me or produce besides hastily up as pleased. 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baru Terbit

  • All Post
  • Biografi
  • Lembaga
  • Penghargaan
  • Peristiwa
    •   Back
    • Pemimpin
    • Agama
    • Seniman
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Pencipta Lagu
    • Musisi
    • Penyanyi
    • Komedian
    • Aktor
    •   Back
    • Bintang
    • Satyalancana
    • Lencana Internasional
    •   Back
    • Perang
    • Pemberontakan
    • Konflik
    • Diplomasi
    •   Back
    • Islam
    • Kristen
    • Katolik
    • Budha
    •   Back
    • Kabinet
    •   Back
    • Pahlawan
    • Politik
    • Militer

Jenderal AH Nasution

Jenderal Abdul Haris Nasution, lahir pada 3 Desember 1918, adalah sosok kunci dalam sejarah Indonesia yang memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template
Tombol Provinsi Indonesia
Scroll to Top