Nama | Bintang Yudha Dharma |
Tipe | Bintang Militer |
Negara | Indonesia |
Dibentuk | 1971 |
Pemberi | Presiden Indonesia |
Pemilik Pertama | – |
Tingkatan Lebih Tinggi | Bintang Jasa Bintang Kemanusiaan Bintang Penegak Demokrasi Bintang Budaya Parama Dharma Bintang Gerilya Bintang Sakti Bintang Dharma |
Setingkat | – |
Tingkatan Lebih Rendah | Bintang Bhayangkara Bintang Kartika Eka Paksi Bintang Jalasena Bintang Swa Bhuwana Paksa |
Bintang Yudha Dharma adalah salah satu tanda kehormatan tertinggi yang dianugerahkan oleh Presiden Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam tugas pembinaan dan pengembangan, yang manfaatnya dirasakan signifikan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. Artikel ini akan menjelaskan tentang Bintang Yudha Dharma, kelas-kelasnya, dasar hukum, tujuan, syarat-syarat, serta mekanisme pengusulannya.
Bintang Yudha Dharma adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada individu yang telah mendarmabaktikan diri melebihi dan melampaui panggilan tugasnya. Penghargaan ini tidak hanya ditujukan untuk anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), tetapi juga pegawai negeri sipil dan warga negara lainnya yang telah berjasa besar dalam pembangunan TNI dan NKRI.
Table of Contents
ToggleKelas Bintang Yudha Dharma
Bintang Yudha Dharma terdiri dari tiga kelas:
Kelas | Pita Tanda |
---|---|
Bintang Yudha Dharma Utama Kelas I | |
Bintang Yudha Dharma Pratama Kelas II | |
Bintang Yudha Dharma Nararya Kelas III |
Dasar Hukum Bintang Yudha Dharma
Penghargaan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Undang-undang ini menetapkan kriteria dan prosedur untuk pemberian tanda kehormatan ini, memastikan bahwa hanya mereka yang benar-benar layak yang menerimanya.
Tujuan Pemberian Bintang Yudha Dharma
Tujuan utama dari pemberian Bintang Yudha Dharma adalah untuk menghargai dan menghormati mereka yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam tugas pembinaan dan pengembangan yang manfaatnya dirasakan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. Penghargaan ini juga bertujuan untuk memotivasi orang lain agar melakukan hal yang sama.
Syarat Menerima Bintang Yudha Dharma
Syarat Umum
Berdasarkan Pasal 24 huruf a Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, syarat umum penerimaan Bintang Yudha Dharma adalah:
- Warga Negara Indonesia atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi NKRI.
- Memiliki integritas moral dan keteladanan.
- Berjasa terhadap bangsa dan negara.
- Berkelakuan baik.
- Setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara.
- Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dengan pidana penjara minimal lima tahun.
Syarat Khusus
Syarat khusus berdasarkan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 meliputi:
- Anggota TNI yang mendarmabaktikan diri melebihi panggilan kewajiban dalam pembinaan dan pengembangan TNI.
- Pegawai negeri sipil Kementerian Pertahanan atau TNI yang menghasilkan karya yang manfaatnya dirasakan oleh pemerintah dan NKRI.
- WNI non-TNI yang berjasa besar dalam pembangunan TNI dengan hasil yang dirasakan manfaatnya oleh pemerintah dan NKRI.
Alur Pengusulan Bintang Yudha Dharma
Catatan: Usulan harus disertai dengan surat klarifikasi yang menyatakan bebas dari masalah hukum dari Badan Intelijen Negara (BIN), Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Kejaksaan Agung Republik Indonesia, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penerima Bintang Yudha Dharma
Kamu bisa melengkapi tabel ini dengan memberi tahu kami melaui kolom komentar atau halaman contact us.
Utama | Pratama | Nararya |
---|---|---|
Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. | Laksmana Madya TNI Budhi Hardjo | Laksdya TNI Soeparno |
Ybhg Jeneral Tan Sri Dato Sri Zulkifeli bin Mohd Zin | Mayjen TNI H. Arri Sujono, S.H, S.IP, M.Sc | Mayjen TNI (Mar) Sapardi |
David J. Hurley | Mayjen TNI Karsidi, S.T | Brigjen TNI H. Pamujo |
Necdet Ozel | Mayjen TNI Markus Kusnowo | Marsma TNI Amarullah |
Thanasak Patimaprakorn | Mayjen TNI Djoko S. Utomo | Brigjen TNI Ir. Ricardo MH. Siagian, MT |
Abdul Haris Nasution | Mayjen TNI Soehartono Suratman | Brigjen TNI Suwarno Widjanarko, S.Sos, M.M |
Soeharto | Mayjen TNI (Mar) Djunaidi Djahri | Laksma TNI Yarmanto |
Laksda TNI Hardiwan, M.D.A, M.M | Laksma TNI D.S Wirasuta, S.E, S.Pi,M.M | |
Laksda TNI Drs Ateng Alibasyah,M.M | Laksma TNI Dr. dr. Chairuddin Yunus | |
Mayor Jenderal TNI Robertus Legowo W.R. Jatmiko, S.IP., M.M. | Marsma TNI Ignatius Basuki | |
Mayor Jenderal TNI (Mar) (Purn.) Markos, S.E. | Marsma TNI Ir Basuki Purwanto | |
Marsekal Muda TNI (Purn.) Andi Kustoro, S.E., M.M. | Mayor Jenderal TNI (Mar) (Purn.) Markos, S.E. | |
Jenderal TNI (Purn.) George Toisutta | Marsekal Muda TNI (Purn.) Andi Kustoro, S.E., M.M. | |
Marsekal TNI Imam Sufaat, S.I.P. | Jenderal TNI (Purn.) George Toisutta | |
Letjen TNI J. Suryo Prabowo | Laksdya TNI Marsetio, M.M. | |
Marsdya TNI Sukirno, S.E., M.M. | Marsda TNI Darjatmo, S.I.P. | |
Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo | Marsda TNI Eddy Suyanto, S.T. | |
Letjen TNI Muhammad Noer Muis, M.Sc. | Marsda TNI Sru A. Andreas | |
Letjen TNI Budiman | Laksda TNI Slamet Yulistiyono | |
Marsda TNI Irawan Supomo, S.E. | Mayjen TNI Marciano Norman | |
Mayjen TNI Anshory Tadjudin | Mayjen TNI Soenarko | |
Marsda TNI Amirullah Amin | Mayjen TNI Tisna Komara | |
Mayjen TNI Azmyn Yusri Nasution | Mayjen TNI Langgeng Sulistyono | |
Mayjen TNI H. Hari Krisnomo S.I.P., M.Sc. | Mayjen TNI Drs. Burhan Dahlan S.H, M.H | |
Mayjen TNI Haryadi Soetanto | Laksma TNI Stephanus Budiyono, S.H. | |
Mayjen TNI Hatta Syafrudin | Marsma TNI Mochamad Barkah | |
Mayjen TNI Zahari Siregar | Mayjen TNI Agus Sutomo | |
Laksda TNI Mochamad Jurianto, S.E. | Laksda TNI Iskandar Sitompul, S.E. | |
Mayjen TNI Hendra Rizal | Mayjen TNI Sonny Wijaya | |
Marsma TNI Hadiyan Suminta Atmadja | Laksda TNI Sadiman, S.E. | |
Letjen TNI Junianto Haroen | Marsda TNI Ferdinand Alex Myne | |
Letjen TNI Moeldoko, S.IP. | Brigjen TNI Drs. Ma’sum Amin | |
Letjen TNI Gatot Nurmantyo | Brigjen TNI Dr. Ir. Suharno, M.M. | |
Marsdya TNI Daryatmo, S.IP. | Brigjen TNI Mohamad Jayusman, S.H. | |
Laksdya TNI Marsetio | Brigjen TNI Istu H. Subagio, S.E., M.B.A. | |
Letjen TNI Langgeng Sulistiyono | Mayjen TNI (Mar) Slamet Santoso | |
Mayjen TNI Geerhan Lantara | Brigjen TNI Hendra Rizal | |
Mayjen TNI Tisna Komara | Laksda TNI Susanto | |
Mayjen TNI Hambali Hanafiah | Brigjen TNI (Mar) Donto Nurrachman | |
Laksda TNI Slamet Yulistiyono | Laksma TNI I Putu Yuli Adnyana | |
Mayjen TNI Ir. Mulhim Asryof | Mayjen TNI Hotma Marbun | |
Mayjen TNI Waris | Mayjen TNI Sabar Yudo Suroso | |
Mayjen TNI Lodewijk Freiderich Paulus | Laksda TNI Lili Supramono | |
Laksda TNI Muryono | Laksda TNI Agus Suhartono | |
Laksda TNI Henry Willem | Laksma TNI Masyhuri Ishak | |
Mayjen TNI Djoko Sutrisno | Laksma TNI Rachman | |
Laksda TNI Moeklas Sidik | Laksda TNI Bambang Karnoyudho | |
Laksda TNI Adi Prabawa | Laksma TNI Room Efendi | |
Mayjen TNI Hariyanto Rachman | Laksda TNI Gunadi | |
Laksda TNI Agus Sugiarto | Laksma TNI Yusuf Abdullah | |
Laksda TNI Sunardjo | Mayjen TNI Wilono Jatiwiyono | |
Laksda TNI Bijah Subijanto | Laksda TNI Abdul Malik Yusuf | |
Laksda TNI Didi Setiadi | Laksma TNI Suryono |
Cara Pemakaian Bintang Yudha Dharma
Bintang Yudha Dharma adalah tanda kehormatan yang dihormati dan harus dipakai dengan cara yang benar dan sesuai ketentuan. Berikut ini adalah panduan lengkap mengenai tata cara pemakaian Bintang Yudha Dharma untuk berbagai kelasnya.
Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma dipakai pada acara-acara resmi, seperti upacara hari besar nasional atau upacara besar lainnya, serta pada pakaian dinas harian. Berikut adalah panduan pemakaiannya:
- Pria: Pakaian Sipil Lengkap (PSL).
- Wanita: Pakaian Nasional.
Bintang Yudha Dharma Utama dan Pratama dipakai dengan cara dikalungkan di leher, sehingga bintang terletak ditengah tengah dada. Bintang Yudha Dharma Nararya dipakai dengan cara digantungkan di dada sebelah kiri tepat diatas saku.
Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma juga dilengkapi dengan Patra, yang dipakai di dada sebelah kiri pada saku baju di bawah kancing dengan ketentuan sebagai berikut:
- 1 Patra: Ditempatkan di tengah-tengah saku.
- 2 Patra: Ditempatkan di tengah-tengah saku dari atas ke bawah, dimulai dari yang lebih tinggi derajatnya.
- 3 Patra: Patra tertinggi ditempatkan di tengah-tengah saku, di bawahnya sebelah kanan yang lebih rendah, dan yang terendah di bawahnya sebelah kiri.
- 4 Patra: Ditempatkan menyilang dengan tiga Patra, dan yang keempat di bawah tengah-tengah.
- Patra kelima dan seterusnya ditempatkan di dada sebelah kanan dan disusun sesuai dengan ketentuan penempatan di atas.
Bintang Yudha Dharma juga dilengkapi dengan miniatur yang dipakai pada lidah baju atau pakaian resmi. Adapun Ketentuan cara pemakain dan penempatan miniatur bintang adalah disusun dalam satu baris sejajar dan berhimpit dari kanan ke kiri, adapun panjang deretan tidak boleh melebihi dari 13 cm.
Perlu dicatat bahwa ahli waris dari penerima Bintang Yudha Dharma tidak memiliki hak untuk memakai tanda kehormatan ini. Ahli waris hanya diperbolehkan untuk menyimpan tanda kehormatan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada jasa dan pengabdian penerimanya.